"Tunggu bentar Fid, aku ganti baju" pinta Iyan kepada Fida yang sudah duduk untuk menunggunya berganti pakaian.
Fida tetap tak menjawab, wajahnya cemberut, duduk sedekap, memandang ke depan. Iyan tersudut, berlalu masuk kamar untuk mengganti pakaian.
Dia kenal, mengenal sikap seperti ini sebelumnya dari Fida tapi berbeda karena ini jelas salah. Kesalahan yang sengaja Iyan buat untuk menutupi rasa barunya dengan Bilqis, tidak seperti dulu yang tanpa sengaja.
"Aku harus gimana?" Gumam Iyan yang sudah berganti baju kerja dengan baju biasa.
Nampak di atas lemari pakaian yang terbuat dari plastik terdapat sebuah cokelat silverqueen kesukaan Fida.
Solusi sederhana, berharap pada sebuah cokelat untuk mampu jadi jawaban menyelesaikan kekecewaan di hati Fida.
"Bukankah kesalahan, pasti terjawab dengan kata maaf".
Ucapan Iyan yang sudah mengganti pakaian, berdiri di hadapan Fida sembari memberikan cokelat.
Kali ini Fida menjawabnya "Apa kata maaf cukup untuk sebuah kesalahan?", membalikkan jawaban dengan pertanyaan yang tersirat kekecewaan mendalam di hatinya.
Tak pendek akal, Iyan merayu kembali dengan berkata "Bersama cokelat yang penuh penyesalan ini semoga salahku bisa termaafkan".
Fida tersenyum, menerima cokelat itu sebagai tanda penerimaan kata maaf Iyan hingga membuat suasana mereka kembali cair tanpa sekat kesalahan maupun kekecewaan di hati Fida.