Lamunan akan kegelisahan datang, menari indah dalam hati dan pikiran Iyan hingga membuat Iyan tak menyadari telah sampai. Bahkan tak menyahuti sebuah pertanyaan dari Bilqis.
"Dari tadi kok diam terus mas!"
Suara sedikit keras tapi masih merdu kembali keluar dari mulut Bilqis yang bertanya keanehan tingkah Iyan seusai menerima pesan Whatsapp.
Iyan tersadar dengan posisi tetap duduk di jok belakang motor Bilqis. dia pun menjawabnya "Loh, sudah nyampek".
Jawaban yang salah dari pertanyaan yang Bilqis ucapkan, membuat keanehan berbaur kecurigaan menggelayuti batin Bilqis. Tapi keterbatasan haknya yang buat Bilqis sadar dengan membatasi keingintahuan akan sebab tingkah Iyan itu.
Kenyataan yang menjadikan Bilqis hanya bisa diam, memendam perasaan keingintahuannya akan alasan Iyan bersikap aneh dengan berharap pada kejujuran hati Iyan kepadanya.
Dari dalam rumah kos, Firu yang berjalan menuju kamar mandi, melihat Iyan bersama Bilqis dengan posisi duduk berdua di atas motor hanya bisa menggelengkan kepala.
Nampak jelas dirinya heran atas apa yang dilihatnya karena Firu tahu gadis itu bukan lah Fida. Wanita yang dia kenal sedang dekat dengan Iyan.
"Bermain api nih anak"
Gumaman Firu yang tetap berdiri memandangi Iyan yang sekarang sudah berdiri, turun dari motor.