Sedangkan di dalam radio aku kembali menyajikan seruan.
   Saudara-saudara.Â
   Di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat Indonesia di Surabaya. Pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku, Pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi, Pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali, Pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan, Pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera, Pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini.
   Di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing. Dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung. Telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol. Telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.Â
   Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara. Dengan mendatangkan Presiden dan pemimpin-pemimpin lainnya ke Surabaya ini. Maka kita ini tunduk untuk memberhentikan pertempuran.
   Tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri. Dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya.
   Aku kembali mengingatkan para pemuda bahwa sebelum merdeka, rakyat Indonesia pun sudah memenangkan berbagai pertempuran melawan penjajah. Untuk itu, aku terus memberikan suntikan motivasi agar para pemuda percaya diri bahwa mereka bisa membuat Inggris terjepit, sama seperti pada perang-perang sebelumnya.
   Kemudian aku melanjutkan.
   Saudara-saudara,
   Kita semuanya, kita bangsa Indonesia yang ada di Surabaya ini, akan menerima tantangan tentara Inggris itu, dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya, ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia, ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini, dengarkanlah ini tentara Inggris!Â
   Ini jawaban kita! Ini jawaban rakyat Surabaya! Ini jawaban pemuda Indonesia kepada kau sekalian!