Mohon tunggu...
vincentius EkaPutra
vincentius EkaPutra Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

selamat datang, terimakasih telah berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Partisipasi Aktif Umat Beriman dalam Berliturgi

29 Maret 2022   23:01 Diperbarui: 29 Maret 2022   23:17 3961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terdapat dua tugas partisipasi kita pertama kita berpartisipasi melalui tanggapan kita baik eksternal maupun internal ke bagian-bagian liturgi dan kedua berpartisipasi dalam perencanaan persiapan liturgi. Kegiatan liturgi kita adalah "karya umat" Gereja berkumpul untuk menyembah Trinitas dan mengenang kasih Tuhan yang agung yaitu penyelamatan Tuhan Yesus dimana Ia mengingatkan kenangan dalam perayaan ekaristi Kudus "Lakukanlah ini sebagai peringatan akan Aku" (Luk 22: 19-20) terkandung ungkapan untuk berpartisipasi. Kedua Gereja masuk ke dalam misteri kehadiran Tuhan di dalam diri dan seluruh ciptaan. Dalam liturgi terdapat dimensi eskatologis artinya dimensi sudah dan belum; dalam liturgi duniawi kita mencicipi liturgi surgawi. Liturgi yang kita rayakan saat ini tertuju kepada liturgi surgawi dimana kita akan saling bertatap muka. Oleh karena itu partisipasi penuh sadar aktif menciptakan atau upaya kita untuk terhubung dengan Tuhan di bumi saat ini seperti di surga atau Yerusalem surgawi.

Terdapat permasalahan-permasalahan yang menghambat umat beriman untuk ikut serta berpartisipasi dalam perayaan liturgi. berikut ini adalah perubahan-perubahan besar selama tiga puluh tahun terakhir yaitu Gereja mendorong untuk menjadi Gereja awam kontemporer namun Gereja mengalami kepergian anggota komunitas religius dan imamat, kurangnya pemahaman dasar tentang liturgi dalam kehidupan Gereja, berkembangnya rasa kekecewaan, terjadi perubahan radikal dalam pandangan dunia (Teknologi, humanism berkembang sehingga manusia menjadi pusat segala-galanya dan bukan Tuhan, keluarga hidup dalam perubahan radikal; perang, kemiskinan kekerasan perbudakan penyakit, dan keluarga mengalami pergeseran dan perluasan, Gereja terluka dan hidup dalam bahaya, dan muncul kesenjangan generasi yang berbeda serta Gereja menjadi komoditas.

Untuk mendukung gerakan liturgi dalam konsili vatikan ke II kita dipanggil untuk berpartisipasi penuh sadar dan aktif dalam liturgi yang dirayakan dalam komunitas-komunitas suci maupun didalam komunitas paroki. Untuk merealisasikan tujuan konsili yaitu agar umat beriman berpartisipasi penuh ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan yaitu:

Keseimbangan: Perlu adanya keseimbangan dibidang musik antara liturgi klasik dengan kontemporer. Musik dalam liturgi bukan sebagai pertunjukan untuk diperdengarkan dan dipertontonkan tetapi musik liturgi bertujuan untuk menganimasi perayaan sehingga semakin menambah keagungan perayaan dan membantu umat untuk semakin menghayati perjumpaan dengan Kristus. Jemaat harus mendapat kesempatan untuk terlibat aktif bergerak bukan menjadi penonton pertunjukan. Ada saat-saat dimana harus hening seperti saat komuni dan saat bacaan dimana kesempatan itu dipergunakan untuk meresapkan sabda Allah. Umat beriman juga perlu mengerti aspek-aspek tertentu dalam liturgi misalnya hari raya lebih tinggi daripada hari biasa, bacaan injil dan doa syukur agung lebih tinggi daripada persembahan dan lain sebagainya.

Pendidikan: Setelah konsili bapa uskup bertanggungjawab untuk mendidik kawanan dalam banyak hal dalam liturgi dan diserahkan oleh imam paroki. Semua itu dapat diatasi hanya dengan pengenalan pembinaan berkelanjutan oleh para imam. Menjadi terlibat dalam kisah suci: Liturgi adalah tentang membuat hubungan dengan Tuhan, sesama dan diri sendiri.  Tuhan adalah sentral yang ingin bersatu dengan semua mahluk. Ia mengadakan perjanjian yang abadi dan kita dipanggil untuk ikut serta. Terbukalah pada imajinasi Katolik: Tuhan juga hadir di dalam kita. Kita adalah Tubuh mistik Kristus di dunia, dan ketika kita berkumpul dalam Liturgi kita menggunakan imajinasi kita, didukung oleh unsur-unsur roti dan anggur, dan ruang suci yang diciptakan melalui penggunaan lilin, warna, bunga, bahkan lilin. gaya furnitur yang dirancang untuk tempat kudus.

Semua umat beriman dipanggil untuk masuk ke dalam kisah Cinta saat kita menyadari dan menghayati pentingnya partisipasi penuh, sadar dan aktif. Allah selalu hadir dalam setiap perayaan liturgi. Agar kita dapat melihat mendengar dan mengalami kehadiran Tuhan kita perlu melakukan pekerjaan kita, pekerjaan umat, liturgi. Kata-kata, tindakan dan gerak tubuh bukanlah gangguan doa pribadi, tetapi mengingat bahwa kita adalah bagian doa bersama. Partisipasi penuh sadar dan aktif adalah pola pikir.

 

Keunggulan Sabda Allah dalam liturgi

Keunggulan sabda Allah dalam liturgi dapat dilihat dalam SC 24 yang mengatakan keunggulan itu didasarkan pada karakter pedagogis sabda Allah (SC 33).  Oleh karena itu, Sacrosanctum Concilium berharap hubungan itu ditampakkan (SC 35). Akhirnya perayaan sabda Allah diperdengarkan lebih banyak lebih banyak kepada umat dan dalam selama kurun waktu sebagian sabda Allah itu dibacakan (SC 35 dan 51). Homili merupakan bagian dari tindakan liturgi oleh karena itu hendaknya dihadiri oleh umat beriman SC 52.

Liturgi dan sabda Allah berhubungan erat dimana keduanya menghadirkan Kristus. Liturgi merupakan misteri keselamatan sabda Allah dalam aksi ritual sedangkan sabda Allah adalah perkataan Allah yang menyelamatkan atau memori keselamatan. Liturgi sebagai tempat utama memperdengarkan sabda Allah dan kitab suci sendiri sebagai sumber utama dan pertama sabda Allah. Sabda Allah dan liturgi menghadirkan Kristus dan itu merupakan jaminan fundamental. Oleh karena itu ketika sabda Allah dibacakan, direnungkan dan diwartakan umat beriman dalam liturgi hendaknya juga ikut ambil bagian secara aktif dalam perayaan tersebut mengingat peranan dan keunggulan sabda Allah dalam liturgi.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun