Mohon tunggu...
vincentius EkaPutra
vincentius EkaPutra Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

selamat datang, terimakasih telah berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Partisipasi Aktif Umat Beriman dalam Berliturgi

29 Maret 2022   23:01 Diperbarui: 29 Maret 2022   23:17 3961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Periode Paus Leo XIII sampai Paus Pius XI (1879-1939)

Paus Leo XIII memimpin Gereja selama 25 tahun. Dalam kurun waktu inilah dikembangkan studi tentang musica sacra (musik gerejani). Dilanjutkan dengan Paus Pius X dengan mengatakan bahwa Gereja dan kultus merupakan dua alat fundamental untuk pengudusan umat beriman. Liturgi merupakan partisipasi aktif dalam misteri-misteri kudus dan dalam dia publik Gereja. Dengan demikian liturgi merupakan "sumber pertama dan inti" kehidupan kristen. Paus Pius XI digantikan oleh Paus Benedictus XV dan pada masa ini perang dunia I pecah. Namun pada masa ini juga gerakan liturgis terus berkembang dan banyak terbit tulisan-tulisan untuk studi liturgi. Benedictus XV meninggal dunia dan diganti oleh Pius XI (1922-1939. Selama kepemimpinannya, seluruh hidup Gereja dipusatkan pada tugas pembaharuan liturgi terutama partisipasi liturgis umat dalam misa.

Pius XII (1939-1958) dan Ensiklik Mediator Dei

Pada masa Paus Pius XII ini lahir ensiklik Mediator Dei (20 November 1947), dokumen terpenting sebelum konsili Vatikan II. Dokumen ini menggariskan di mana liturgi sebagai ibadat umum seluruh tubuh Kristus, kepala dan anggota. Selain itu ensiklik ini juga berbicara tentang hakekat partisipasi aktif dalam ritus-ritus oleh karena imamat umum umat beriman. Sumbangan utama dari ensiklik ini ialah mengeksplisitkan konsep liturgi. Sehingga liturgi dipandang sebagai "puncak dan sumber". Disebut puncak karena seluruh hidup Gereja terarah kepada liturgi, sementara disebut sumber karena semua rahmat berasal dari liturgi. Oleh karena itu, liturgi merupakan tempat khusus pertemuan antara Allah dengan manusia dalam Kristus sebagai Pengantara.

Titik tolak Vatikan II: Sacrosanctum Consilium

Pius XII digantikan oleh Paus Yohanes XXIII. Diteruskan karya pembaruan liturgi dan dimasukan ke dalam program konsili. Paus ini yang meletakkan dokumen liturgis yang paling penting yaitu Sacrosanctum Consilium. Tujuan akhirnya ialah partisipasi umat dan sadar umat dari umat Allah dalam kehidupan kultus Gereja (SC 10-12. 19. 21. 30-31. 36.38. 40. 54. 63. 78-79. 101. 104). SC dipromulgasikan oleh Paus Pius VI pada tanggal 4 Desember 1963. Berikut ini akan diterangkan satu ringkas sintesis dari dokumen ini.

 

Liturgi berkarakter resmi, sosial, integral, dan komunitaria

Liturgi berkarakter resmi sosial integral dan komunitaria dirangkum dalam SC 26-32. SC 26 Menyatakan tindakan perorangan melainkan sebagai sakramen gereja yang melambangkan kesatuan yaitu umat kudus yang berhimpun dan diatur dibawah para uskup maka tindakan itu menyangkut seluruh tubuh Gereja dan menampakkan serta mempengaruhinya sedangkan masing-masing anggota disentuhnya secara berlainan menurut keanekaan tingkatan tugas serta keikutsertaan mereka.

Masing-masing umat beriman berpartisipasi aktif dalam liturgi artinya dalam liturgi setiap orang memiliki peran/tugas yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. SC. 28 mengatakan dalam perayaan liturgi setiap anggota, baik pelayan atau pemimpin maupun umat hendaknya dalam menunaikan tugas hanya menjalankan dan melakukan tugas seutuhnya apa yang menjadi tugasnya sesuai dengan hakikat perayaan dan kaidah-kaidah liturgi. Artinya setiap klerus atau awam mengambil bagian apa yang sudah menjadi tugas mereka menurut caranya sendiri sesuai dengan keberagaman tahbisan dan tugas-tugas liturgis. Yang menjadi dasar ialah rahmat sakramen pembaptisan atau tahbisan yang diperoleh. Partisipasi para imam didasarkan pada tahbisan sedangkan umat beriman didasarkan pada baptis.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun