Harap diketahui, Malaysia, dan Brunei sudah melakukan hal tersebut sudah sejak 18 tahun yang lalu. Padahal jumlah naskah-naskah kuno Nusantara di wilayah Indonesia jauh lebih banyak. Semoga tidak ada kata terlambat atau bahkan merasa malas untuk mengerjakan hal ini.
DAFTAR REFERENSI :
1.Agus Wahyudi," Serat Centhini", Jogja : Cakrawala, 2015.
2.Boris Parnickel, "Perkembangan Sastera Nusantara Serumpun" , Kuala Lumpur : DBP , 1992.
3.Langit Kresna Hariadi, "Gajah Mada : Makar Dharmaputra". Solo, Tiga Serangkai, 2013.
4.Slamet Mulyana, "Negarakertagama dan tafsir sejarahnya". Jakarta : Bhratara Karya Aksara,1979.
5.Viddy Ad Daery, "Pendekar Sendang Drajat" , Jakarta : Alvabet, 2009.
6.Viddy Ad Daery, "PSD : Misteri Portugis Islam di Istana Menganti." Lamongan : Visi Amansentosa Dahsyat, 2018.
7.Yudiono KS, "Pengantar Sejarah Sastra Indonesia", Jakarta :Grasindo 2010.
RIWAYAT HIDUP DAN RIWAYAT PEKERJAAN Drs.AHMAD ANUF CHAFIDDI
alias Viddy Ad Daery