Mohon tunggu...
Vicky Hayden Alzaini
Vicky Hayden Alzaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Selamat datang di halaman profil Kompasiana saya. Pada situs ini, saya akan memberikan artikel-artikel yang bermanfaat untuk para pembaca situs Kompasiana dan seluruh warga internet. Pantau terus ya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

3 Kesalahan Umum Saat Berusaha Move On dan Cara Menghindarinya

1 November 2024   06:36 Diperbarui: 1 November 2024   13:12 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berusaha move on setelah mengalami kehilangan atau perpisahan adalah salah satu tantangan emosional yang paling sulit.

Perasaan sedih, bingung, dan kecewa sering kali menyelimuti kita, membuat proses ini terasa sangat berat.

Sayangnya, dalam usaha untuk move on, banyak orang jatuh ke dalam beberapa kesalahan umum yang dapat memperlambat proses penyembuhan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga kesalahan umum yang sering terjadi saat berusaha move on serta cara untuk menghindarinya.

Dengan pemahaman yang lebih baik, Anda dapat mempercepat proses penyembuhan dan menemukan kembali kebahagiaan.

Kesalahan Pertama: Menyembunyikan Emosi

Salah satu kesalahan terbesar saat berusaha move on adalah mencoba menyembunyikan atau menekan emosi.

Banyak orang percaya bahwa dengan tidak merasakan kesedihan atau kemarahan, mereka bisa lebih cepat pulih.

Namun, realitanya adalah menekan emosi justru dapat memperburuk kondisi mental dan emosional Anda.

Ketika Anda tidak mengizinkan diri untuk merasakan dan memproses emosi, rasa sakit akan tetap ada dan bisa muncul kembali di kemudian hari.

Untuk menghindari kesalahan ini, penting untuk memberikan ruang bagi diri Anda untuk merasakan emosi yang muncul.

Jangan takut untuk menangis atau merasa sedih.

Berbicara dengan teman dekat atau anggota keluarga tentang perasaan Anda juga bisa menjadi langkah yang baik.

Terkadang, mengungkapkan perasaan kepada orang lain dapat membantu meringankan beban emosional yang Anda rasakan.

Jika Anda merasa diperlukan, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli.

Terapi dapat menjadi cara yang efektif untuk memahami dan mengatasi emosi yang sulit.

Selain itu, luangkan waktu untuk menulis jurnal tentang perasaan Anda.

Menuliskan apa yang Anda rasakan dapat membantu Anda mengeluarkan emosi yang terpendam dan memberikan perspektif baru tentang situasi yang Anda hadapi.

Ini juga bisa menjadi cara yang efektif untuk merenung dan menemukan makna di balik pengalaman tersebut.

Kesalahan Kedua: Menghampiri Mantan Secara Berlebihan

Kesalahan umum lainnya saat berusaha move on adalah terlalu sering menghubungi mantan.

Kecenderungan untuk mencari perhatian atau kejelasan dari mantan pasangan dapat menghambat proses penyembuhan.

Saat Anda terus-menerus berusaha menjalin komunikasi, Anda sebenarnya mengikat diri pada masa lalu dan membuat sulit untuk melanjutkan hidup.

Untuk menghindari kesalahan ini, penting untuk menetapkan batasan yang jelas.

Setelah perpisahan, berikan diri Anda waktu untuk berpisah secara emosional.

Cobalah untuk tidak menghubungi mantan selama beberapa waktu. Ini tidak hanya memberi Anda ruang untuk merasakan dan memproses perasaan, tetapi juga memungkinkan Anda untuk menemukan kembali diri Anda sendiri tanpa pengaruh mantan.

Jika Anda merasa perlu berbicara dengan mantan, lakukan dengan tujuan yang jelas dan terbatas.

Misalnya, jika ada hal yang perlu diselesaikan terkait barang-barang yang tertinggal, komunikasikan itu dengan tegas dan jangan terjebak dalam pembicaraan yang tidak perlu.

Selain itu, pertimbangkan untuk membatasi interaksi di media sosial.

Mengikuti atau melihat aktivitas mantan di media sosial bisa mengganggu proses penyembuhan.

Cobalah untuk unfollow atau mute akun mereka agar Anda tidak terus-menerus terpapar pada kenangan yang menyakitkan.

Kesalahan Ketiga: Mengabaikan Diri Sendiri

Kesalahan ketiga yang sering terjadi adalah mengabaikan diri sendiri, baik secara fisik maupun emosional.

Dalam usaha move on, banyak orang terjebak dalam perasaan negatif dan melupakan pentingnya merawat diri.

Kesehatan fisik dan mental yang baik sangat penting untuk mendukung proses penyembuhan.

Saat Anda merasa baik secara fisik, pikiran Anda juga cenderung lebih positif.

Untuk menghindari kesalahan ini, buatlah waktu untuk merawat diri sendiri.

Ini bisa berupa melakukan aktivitas yang Anda sukai, seperti berolahraga, berkumpul dengan teman-teman, atau bahkan menjalani hobi baru.

Ketika Anda menyisihkan waktu untuk melakukan hal-hal yang membuat Anda bahagia, Anda memberi diri Anda kesempatan untuk sembuh dan berkembang.

Selain itu, pertimbangkan untuk melakukan praktik mindfulness atau meditasi.

Teknik ini dapat membantu Anda tetap fokus pada momen saat ini dan mengurangi stres.

Dengan merawat diri sendiri secara fisik dan emosional, Anda akan lebih siap untuk menghadapi tantangan yang datang dan dapat memudahkan proses move on.

Penutup

Membuat kemajuan memerlukan waktu dan kesabaran.

Kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi dapat menghambat kemajuan Anda dalam menyembuhkan diri.

Dengan memahami kesalahan-kesalahan ini dan menerapkan cara-cara untuk menghindarinya, Anda akan dapat mempercepat proses penyembuhan dan menemukan kembali kebahagiaan dalam hidup.

Kesimpulan

Dalam perjalanan move on, mengenali kesalahan-kesalahan umum yang dapat mengganggu proses adalah langkah yang penting.

Menyembunyikan emosi, menghampiri mantan secara berlebihan, dan mengabaikan diri sendiri adalah tiga kesalahan yang perlu dihindari.

Dengan memberikan ruang bagi diri Anda untuk merasakan emosi, menetapkan batasan yang jelas, dan merawat diri sendiri, Anda dapat mengatasi rasa sakit dan menemukan kebahagiaan baru.

Ingatlah bahwa setiap orang memiliki proses penyembuhan yang berbeda, dan tidak ada jalan pintas untuk move on.

Bersabarlah dengan diri sendiri, dan percayalah bahwa masa depan yang lebih baik menanti Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun