Â
Adrian terdiam, masih berusaha menata emosi.
Â
"Nyokap gue yang sekarang bukan ibu kandung. Dia menikah sama bokap gue tiga tahun lalu. Nyokap gue sakit parah, semua harta benda keluagra dijual habis untuk biaya pengobatannya. Tapi, beliau tetap meninggal." Aku menarik napas dan mengembuskannya pelan-pelan. "Bokap menikah lagi dengan orang yang menjadi ibu tiri gue sekarang. Butuh setahun sampai gue bisa nerima dia sebagai ibu, dan bukan pengganti. Butuh waktu buat kembali percaya lagi, kalau gue pantes bahagia." (halaman 59)
Kutipan tersebut menceritakan saat Freya mencoba mengerti apa yang dirasakan Adrian pada saat itu. Freya juga pernah berada di posisi yang sama seperti yang Adrian alami saat itu.
Perubahan mulai terjadi saat Freya mulai jenuh menjalani hubungannya dengan Moses yang hanya begitu -- begitu saja, karena sifat dan sikap Moses yang kaku, pendiam dan pemalu. Ia hanya sibuk dengan kegiatan osisnya saja. Dan Adrian yang merasa hubungannya mulai tidak langgeng lagi dengan Gia karena ia sering membuat kebohongan -- kebohongan kecil serta telah mengambil harta milik Gia yang paling berharga.
Freya dan Adrian memang sama -- sama saling mencintai kekasihnya, namun saat kekasih mereka sedang menjalankan kegiatannya masing -- masing yang sangat sibuk dan mereka berdua harus terpaksa datang bersama ke Cafe tempat mereka biasa double date. Adrian mulai lebih mengetahui tentang Freya. Freya merupakan perempuan yang cerdik, antisosial, tetapi mempunyai selera musik yang sama dengan Adrian. Untuk pertama kalinya Adrian merasa nyaman berada di dekat perempuan selain Gia. Freya pun juga merasakan ada sesuatu yang berubah dengan perasaannya terhadap Moses dan Adrian. Ya, Freya jatuh cinta kepada Adrian. Di saat Gia Tahu kalau Adrian menyukai Freya, Freya berusaha untuk menjelaskan semuanya kepada Gia namun Gia mengacuhkannya. Lalu saat Moses tahu hubungan mereka, ia langsung memutuskan hubungannya dengan Freya.
Di sisi lain, Gia terlalu mencintai Adrian dan Adrian tidak bisa mengakhiri hubungan mereka karena mempunyai tanggung jawab yang berat. Setelah persahabatan mereka hancur berantakan, di saat hari kelulusan Moses meminta maaf kepada Freya dan mereka sepakat untuk berteman. Apalagi saat mereka tahu kalau mereka satu kampus dan satu jurusan. Sementara itu Gia dan Adrian kuliah di London. Namun setelah Gia sadar karena telah menghalangi cinta Freya dan Adrian, ia lalu melepaskan Adrian dan Adrian pun pulang ke Indonesia untuk Freya.
Perjalanan yang telah mereka lalui semasa SMA layak menjadi kenangan, baik manis maupun pahit. Sehingga saat mereka dewasa, mereka dapat menatap foto mereka bersama sambil mengingat masa -- masa itu, remember when...
"Aku berdiri di tengah lapangan basket sekolah yang luas, kedua tangan memegang bola dengan tak yakin. Kupantulkan bola itu sekali, dua kali, kemudian kembali memandang tiang ring yang terlihat jauh di luar jangkauan." (halaman 51)
Kutipan tersebut menceritakan Freya yang sedang berada di lapangan basket sekolah. Ia berusaha memasukkan bola ke dalam ring.