2. Karakteristik Klasifikasi Al-Farabi  Â
         Menurut Al-Farabi, dia telah menyusun klasifikasi di atas dengan sub-subbagian terincinya dan dengan beberapa sasaran masing-masing. Pertama, klasifikasi itu dimaksudkan sebagai petunjuk umum ke arah berbagai ilmu, sedemikian rupa hingga para pengkaji hanya memilih mempelajari subjek-subjek yang benar-benar membawa manfaat bagi dirinya. Kedua, klasifikasi tersebut memungkinkan seseorang belajar tentang hierarki ilmu. Ketiga, berbagai bagian dan subbagiannya memberikan sarana yang bermanfaat dalam menentukan sejauh mana spesialisasi dapat ditentukan secara sah. Keempat, klasifikasi itu menginformasikan kepada para pengkaji tentang apa yang seharusnya dipelajari sebelum seseorang dapat mengklaim diri ahli dalam suatu ilmu tertentu.
3. Pembagian Ilmu Kebahasaan dan LogikaÂ
a) Ilmu Bahasa b) Ilmu Logika
Klasifikasi dan Deskripsi Ilmu-ilmu FilosofisÂ
1. Ilmu-ilmu Matematis  Â
       Menurut Al-farabi wilayah matematika meluas hingga ke luar ruang lingkup Quadrivium Latin ( aritmetika, geometri, astronomi, dan musik) dan meliputi pula optika, ilmu tentang barat, dan ilmu tentang "alatalat mekanik",11 yang didalam ilmu modern merupakan bagian dari fisika. Ketujuh bagian tersebut menyususn keseluruhan dunia bilangan dan bentuk, termasuk sifat-sifat atau atribut-atribut mereka, inheren dalam berbagai kelas wujud.
2. Ilmu Alam Â
       Al-Farabi memperkenalkan pembagian ilmu alamnya dengan suatu definisi tentang disiplin itu, ilmu alam adalah ilmu yang "menyelidiki bendabenda alami dan aksiden-akseden yang inheren di dalamnya" dan berkenaan dengan sebab-sebab mereka dalam kerangkap empat sebab Aristotelian. Untuk menggambarkan secara efektif materi subjek ilmu ini. Â
       Al-Farabi membagi ilmu alam menjadi delapan bagian. Seperti halnya logika, setiap bagian dari ilmu alam bersesuaian dengan satu buku Aristoteles atau beberapa bagian darinya. Bagian pertama dari ilmu alam, yang dikatakan Al-Farabi mengkaji "apa yang dimiliki secara bersama oleh setiap benda alami, sederhana maupun kompisit, dalam hal prinsip-prinsip dan aksiden-aksiden yang mengikuti langsung prinsip-prinsip tersebut. Bagian kedua ilmu alam berhubungan dengan benda-benda sederhana yaitu,  mengkaji eksistensi berbagai jenis benda sederhana dan sifat umumnya, mengkaji benda-benda sederhana sejauh mereka merupakan unsur-unsur dari benda tersusun, dan menguji sifat-sifat umum benda sederhana yang membentuk bagian-bagian dari benda tersusun. Bagian Ketiga dari ilmu alam secara umum berhubungan dengan penciptaan dan penghancuran bendabenda alami dari materi penyusun. Bagian Keempat ilmu alam berhubungan dengan prinsip-prinsip reaksi yang dipakai oleh keempat unsur itu dalam rangka membentuk senyawa,senyawa, tidak jadi soal dari benda-benda apa ia tersusun. Bagian Kelima dari ilmu alam berkaitan dengan berbagai jenis benda yang tersusun dari keempat unsur itu. Bagian Keenam ilmu alam mempelajari benda homogen yang bukan merupakan bagian dari benda heterogen. Bagian Ketujuh berhubungan dengan seluruh spesies tumbuhan. Bagian Kedelapan ilmu alam berhubungan dengan berbagai spesies bintang yang berbeda, sifat-sifat umumnya dan juga sifat-sifat yang khas dari masingmasing spesies.
3. Metafisika Â