HIERARKI ILMU MENURUT FILOSOFIS AL-FARABIÂ
Dr.Husin Bafadhal,Lc.,MA1, Alim Erdiansah2,Veranita3
Magister Perbankan Lembaga Keuangan Syariah Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi Jurusan Ekonomi Syariah.
Abstrak
Al-Farabi adalah seorang ilmuwan dan filsuf muslim terkemuka, pemikirannya banyak dirujuk oleh berbagai kalangan, terutama di lingkup akademik dengan berbagi disiplin. Pemikiran filsafat Al-Farabi saat ini dikaji adalah tentang Psikologi Al-Farabi dalam Hubungannya dengan Hierrki Ilmu, Â Basis Metodologis Ilmu, Basis Ontologis dan Etis Hierarki Ilmu, Â Klasifikasi dan Deskripsi Ilmu Kebahasaan dan Logika, serta Klasifikasi dan Deskripsi Ilmu-ilmu Filosofis.
Kata Kunci: Hierarki Ilmu, Filosofis Al-Farabi
PENDAHULUAN
      Salah satu tema yang terus menerus muncul dalam keilmuan islam tradisioanal adalah klasifikasi dan deskripsi ilmu-ilmu (al-ulum). Sebagian dari klasifkasi itu berpengaruh besar dan asli. Sebagian lainnya hanyalah pengulangan dari klasifikasi-klasifikasi sebelumnya dan dikemudian dilupakan begitu saja. Penyusun klasifikasi-klasifikasi ini adalah para sarjana yang mempunyai keyakinan filosofis dan religius yang berbeda-beda, mewakili hampir seluruh jangkauan tradisi intelektual islam. Filosof-ilmuwan.teolog-fuqaha dan Sufi,Sunni dan Syi'ah, semua terwakili dalam upaya klasifikasi ilmu ini. Motif utama di balik semua usaha intelektual ini tampaknya berkaitan dengan niat untuk melestarikan hierarki ilmu dan penentuan ruang lingkup dan posisi setiap ilmu dan skema total pengetahuan.
      Klasifikasi yang di tulis oleh Al-Farabi, pemikir tersebut adalah pendiri atau wakil terkemuka aliran (mazhab) intelektual utama dalam islam. Gagasan filosofis yang mendominasi pemikiran mereka merupakan perspektif intelektual tertentu yang dimiliki dan dianut oleh oleh banyak pemikir. Al-Farabi umumnya dianggap sebagai pendiri dan salah seorang wakil paling terkemuka aliran utama filsafat islam, yaitu aliran asy syafi'i (Peripatetik) filososf-ilmuwan. Al-Farabi mewakili periode penting saat kegiatan intensif dalam studi ilmu-ilmu filosofis diawali, termasuk matematika dan ilmu-ilmu kealaman.Dia memainkan peran penting dalam meredakan sebagian ketegangan- ketegangan ini.
      Al-Farabi lahir di desa Wasij, dekat atau dalam negeri Farab, di selatan samarkand, Asia tengah, menurut suatu informasi, ia pada masanya telah hijrah bersama orang tuanya ke Bagdad, tapi menurut informasi lain, ia telah bekerja sebagai hakim dan kemudian baru berada di Bagdad pada usia 50 tahun atau pada usia 40 tahun.
Biografi singkat Al-Farabi