Menurut Al-Farabi, materi subjek matematika berupa bilangan dan besaran. Besaran menurut Al-Farabi adalah garis, bidang,dan bentuk-betuk padatan, yang dikatakanya sebagai kuantitas-kuatitas kontinu. Bilangan adalah kuantitas diskrit. Bilangan dan Besaran bisa hadir sebagai kuantitas abstrak atau konkret. Sebagai kuantitas konkret, ia ada dalam objek-objek material dalam bentuk --bentuk seperti berat, bentuk,warna, dan gerak. Sebagai kuantitas abstrak, yakni, sebagai bilangan dan besaran murni, mereka ada dalam pikiran manusia sebagai pengetahuan-pengetahuan yang telah dilepaskan dari atribut-atribut aksidental (tak terduga) dan ikatan-ikatan materialnya.
d) Materi Subjek Ilmu Politik  Â
Menurut Al-Farabi, ilmu politik menyelidiki berbagai jenis tindakan dan cara hidup; kecenderungan manusia, moral, dan keadaan karakter yang menuntun tindakan dan cara hidup ini; tujuan yang mengarah pada tindakan dan cara hidup itu dilakukan, dan bagaimana seharusnya keberadaan mereka pada manusia. Ilmu politik Al-Farabi rupanya merupakan suatu disiplin yang sangat komperhensif. Pendeknya, ilmu ini berhubungan dengan ruang lingkup yang sangat luas mencakup manusia dan masyarakat manusia.
2. Basis Etis  Â
         Mengurutkan ilmu secara hierarkis atas dasar etis berarti menyusun peringkat menurut derajat kegunaan atau derajat manfaatnya. Tetapi kegunaan mempunyai makna hanya dalam hubungannya dengan beberapa tujuan final. Bagi Al-Farabi dalam hal ini dia tidak melihat perbedaan antara  Plato dan Aristoteles tujuan puncak keberadaan manusia adalah mencapai kebahagian tertinggi.  Al-Farabi menyamakan kebahagian tertinggi dengan kebaikan mutlak yaitu: yang dipilih dan didambakan demi dirinya sendiri, dan dipilih bukan demi sesuatu yang lain. Semua yang lain dipilih demi manfaat dalam mencapai kebahagiaan. Jika manuasia ingin mencapai kebahagiaan tertinggi, maka diisyaratkan agar setiap bagian jiwanya berada dalam keadaan sehat sempurna. Dengan perkataan lain, manusia diharapkan senantiasa menjalankan setiap kebajikan dan selalu bersih dari kejahatan. Teori Al-Farabi tentang Kebajikan sebagai berikut:Â
a) Klasifikasi Kebajikan Al-Farabi membagi kebajikan menjadi dua kategori mendasar yaitu: Rasional dan Etis. Kebajikan Rasional terbagi tiga jenis yakni, teoritis, pertimbangan, dan artistik. Â
b) Kebajikan dan Pengetahuan yang Berkesesuaian Erat kaitannya dengan kesesuaian antara bagian-bagian mendasar jiwa manusia dan kebajikan-kebajikan utama adalah kesesuaian antara kebajikan rasional dan ilmu. Kebajikan daya rasional terbagi dua yaitu: intelek teoretis dan intelek praktis. Sedangkan kebajikan pengetahuan yang sesuai yaitu: pengetahuan teoretis dan kebijaksanaan praktis.Â
c) Hierarki Kebajikan Menurut Al-Farabi, kebajikan-kebajikan yang paling utama adalah kebajikan-kebajikan teoritis. Kebajikan-kebajikan teoritis diklasifikasikannya menjadi tiga macam: (1) keutamaan intelek teoritis, (2) pengetahuan, dan (3) kebijaksanaan. Selanjutnya kebajikan pertimbangan Al-Farabi terdiri dari: (1) keutamaan intelek praktis, dan (2) kebijaksanaan praktis.
Klasifikasi dan Deskripsi Ilmu Kebahasaan dan LogikaÂ
1. Klasifikasi dan Perincian Ilmu  Â
Dalam Ihsha al-ulum Al-Farabi mengemukakan klasifikasi dan Perincian berikut ini: Â a) Ilmu Bahasa b) Logika c) Ilmu-ilmu matematis atau propaedetik d) Fisika atau ilmu kealaman e) Metafisika f) Ilmu politik