Jika Anda menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial dan perasaan sedih, gak puas, frustrasi, atau kesepian memengaruhi hidup Anda, mungkin inilah saatnya untuk memeriksa kembali kebiasaan online anda dan menemukan keseimbangan yang lebih sehat. Â Termasuk juga si Ferdinand.
Aspek positif dari media sosial
Dalam kegiatan kami, dengan tag line, perlindungan anak dalam penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi, namun bukan berarti kami berbicara sisi negatif terus, pencegahan, konsekwensi hukum, sanksi sosial dan sebagainya. Namun juga menyampaikan hal yang positif jika seseorang memutuskan memanfaatkan internet secara umum, yang mana media sosial dan kebiasaan blogging tersangkut di dalammnya.
Jadi meskipun interaksi virtual di media sosial gak memiliki manfaat psikologis yang sama dengan kontak tatap muka, masih ada banyak cara positif yang dapat membantu anda tetap terhubung dan mendukung kesehatan mental anda.
Sekalipun dapat diperdebatkan, Media sosial memungkinkan anda untuk:
- Berkomunikasi dan tetap up to date dengan keluarga dan teman-teman di seluruh dunia bila perlu.
- Menemukan teman dan komunitas baru; membangun jaringan dengan orang lain yang memiliki minat atau ambisi yang sama.
- Bergabung atau mempromosikan tujuan yang bermanfaat; meningkatkan kesadaran tentang isu-isu penting.
- Mencari atau menawarkan dukungan emosional selama masa-masa sulit.
- Menemukan koneksi sosial yang vital jika seseorang tinggal di daerah terpencil, misalnya, atau memiliki kemandirian yang terbatas, kecemasan sosial, atau merupakan bagian dari kelompok yang terpinggirkan.
- Menemukan jalan keluar untuk kreativitas dan ekspresi diri Anda.
- Menemukan (dengan hati-hati) sumber informasi dan pembelajaran yang berharga.
- Dalam blogging, selain mendapat teman baru, atau follower, anda dapat mengemukan pendapat (opini) Â yang bersifat dan bertujuan baik, antara lain memotivasi orang, membagi informasi penting atau dapat pula menginspirasi orang, yang tentu membaca postingan anda, Lebih dari itu peran reportase yang diliput atau dialami sendiri yang dapat dipetik pembelajarannya (gak asal posting) dengan mempertimbangkan dampaknya pada diri sendiri dan orang lain cukup penting value-nya.
Akan tetapi di sisi lainnya, terdapat pula aspek negatif yang juga dapat diperdebatkan.
Aspek negatif dari media sosial
Karena ini adalah teknologi yang relatif baru, hanya ada sedikit penelitian untuk menetapkan konsekuensi jangka panjang, baik atau buruk, dari penggunaan media sosial. Namun, beberapa penelitian telah menemukan hubungan yang kuat antara media sosial yang berat dan peningkatan risiko depresi, kecemasan, kesepian, menyakiti diri sendiri , dan bahkan pikiran untuk bunuh diri .
Media sosial dapat menampilkan pengalaman negatif seperti:
Merasa Ketidakcukupan tentang hidup atau penampilan Anda .
Ketika anda tahu dan melihat suatu postingan gambar di media sosial sekalipun sudah dimanipulasi, gambar itu masih dapat membuat anda merasa gak aman tentang penampilan anda atau apa yang terjadi dalam hidup anda sendiri. Demikian pula, kita semua sadar bahwa orang lain cenderung hanya berbagi hal-hal penting saja dalam hidup mereka, jarang hal-hal rendah atau gak penting yang dialami semua orang  hal tersebut dapat menimbulkan perasaan iri dan ketidakpuasan tentang keberadaaan diri anda. Misalnya saja ketika melihat-lihat foto liburan di pantai tropis dari teman anda atau membaca tentang promosi baru mereka yang menarik di tempat kerja mereka.