Setiap pergantian menteri pasti ada ide baru dalam merubah kurukulum, belum selesai implementasi atau minimal dibenahi yang sudah baik, muncul lagi wacana bahkan diterapkannya kurikulum yang baru. Entahlah, mungkin terlalu banyak orang pintar di kementrian pendidikan dan kebudayaan (sekarang Kemendikbudristek). Entah kearah mana yang mau dituju, mau memperkuat basis ilmu di dalam negeri dalam rangka dapat diimplementasi untuk mengurus dan mengelola kekayaan alam yang luar biasa ini. Atau mengikuti kompetisi dan mendapat pengakuan dunia internasional.
Saya cukup banyak membaca artikel dalam dan luar negeri, khususnya Indonesia melalui publikasi jurnal baik kategori nasional dan masuk kategori internasional. Karena berdasarkan hasil penelitian dan sebagian besar berasal dari refrensi (pemikiran) negera lain. Kelihatannya sangat super smart dan sangat indahnya jika diimplementasi.
Karena topik pilihan ini cukup membuat saya tertarik, sebagai mantan pendidik/akademisi. Saya akan menggali beberapa hal, sekalipun secara acak, saya berusaha untuk menjelaskannya secara runut, biar  gak acak kadut, lagian kalo terlalu panjang gak bakal dibaca hingga selesai. Saya sadar itu, tapi biar panjang, mudah-mudahan ada yang baca. Saya gak mau membaginya dalam beberapa seri.  Cukup satu tulisan saja.
Tapi sebentar, biar gak kepanjangan dan membingungkan. Saya pisahkan dulu terkait orientasi sistem pendidikan modern di era revolusi 4.0, atau mungkin ini opsi kurikulum ini adalah bagiannya. Namun satu persatu kita membahasnya. Karena memasuki Era Revolusi 4.0, banyak sekali yang harus dibenahi, jika gak, kita akan "dijajah" dalam berbagai hal.
Saya mulai dulu dengan yang menjadi topik pilihan Kompasiana.
Youtube : Kurikulum Darurat Prototype Kurtilas Baru (Koran Jakrta Channel)
Saya mengambil dari beberapa literatur termasuk media mainstream, yang kurang lebih sama penjelasannya. Saya ambil saja penjelasan dari artikel laman pajarpendidikan.id, yang dipublish 24 Desember 2021.
Disebutkan bahwa, Kurikulum prototipe merupakan kurikulum pilihan (opsi) yang dapat diterapkan satuan pendidikan mulai tahun ajaran (TA) 2022/2023. Kurikulum prototipe melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya (kurtilas).