Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jangan Teburu-buru! Kurikulum Prototipe Hanya Sebuah Opsi, Pilihan Lain Bisa Dimungkinkan

29 Desember 2021   02:43 Diperbarui: 29 Desember 2021   15:35 8864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber data: worldtop20.org/world-top-20-data-base

KONKLUSI

Sebenarnya terlalu panjang penjabaran di awal, semoga konklusi atau kesimpulan pribadi saya gak terlewati:

  • Pernyataan Kurikulum Protipe bersifat opsional Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Artinya, hanya akan diterapkan di sekolah-sekolah yang berminat untuk menggunakan kurikulum tersebut sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran. Sehingga belum tentu menjadi Kurikulum Resmi 2022. (Akan sulit diterapkan di seluruh indonesia)
  • Kurikulum prototipe telah diujicobakan di 2.500 sekolah yang tergabung dalam Program Sekolah Penggerak. (Akan sulit diterapkan di seluruh indonesia)
  • kebijakan kurikulum prototipe ini merupakan kelanjutan dari kebijakan pembelajaran yang diuncukran pada Agustus 2020 sebagai respons terhadap pandemi Covid-19.  Lalu setelah covid?
  • Kurikulum prototipe dirancang untuk memberi ruang lebih banyak untuk pengembangan karakter dan komptensi siswa. Dengan demikian, materi yang diberikan akan fokus pada yang paling esensial. Bagian mananya? Sudah ada hasil evaluasi atau assement belum. Melihat tantangan kenyataan persaingan global nyata di depan mata. Belum lagi menjaga tanah air tercinta dari bentuk penjajahan baru, mengeruk kekayaan alam Indonesia yang kaya raya ini.
  • Penerapan kurikulum ini juga diharapkan bisa memberi waktu lebih banyak bagi guru untuk menerapkan pembelajaran yang mendalam seperti diskusi, kerja kelompok, dan pembelajaran yang berbasis problem atau proyek lintas mata pelajaran. "Pembelajaran yang inovatif dan mendalam seperti inilah yang diperlukan untuk mengembangkan daya nalar dan karakter siswa,"  (Hal ini dimungkinkan sekali jika otonomisasi kurikulum diberlakukan)
  • Gunakan dulu Kurikulum 2013 telah dicetuskan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini juga merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill/ kemampuan, dan pendidikan berkarakter. Jika ada perubahan yang tidak mendasar, namun bermanfaat untuk perbaikan sistem pendidikan. Ya, dipakai dulu. Ini pun belum dapat diimplementasi di seluruh Indonesia
  • Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau. Nama alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara. Dengan populasi mencapai 270.203.917 jiwa pada tahun 2020, Indonesia menjadi negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dengan penganut lebih dari 230 juta jiwa (ini adalah tantangan terbesar dalam hal pemerataan di berbagai bidang. Kita bandingkan dengan jepang pasca Hirosima dan Nagasaki. Kurang lebih seusia sama, mereka mampu merestorasi negaranya menjadi negara maju. Sementara kita terlena dengan kekayaan, yang terus menus dicuri atau diakali oleh negara Asing. Dan paling miris dilakukan dasar kong-kalikong dengan anak bangsa sendiri
  • Secara Geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang berada di Asia Tenggara, dan terletak di antara benua Asia dan benua Australia/Oseania, serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Negara ini memiliki 17.504 pulau yang menyebar di sekitar khatulistiwa; sebanyak 16.056 pulau telah dibakukan namanya,  dan sekitar 6.000 pulau tidak berpenghuni.
  • Pulau-pulau besar di Indonesia yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan (berbagi dengan Malaysia dan Brunei Darussalam), Sulawesi, dan Papua (berbagi dengan Papua Nugini).  Ini adalah peluang sekaligus tantangan. Jika otonomisasi diberlakukan secara baik dengan pengawasan ketat tentunya dari pemerintah pusat, bagaimana daerah bisa berkembang, termasuk dalam bidang pendidikan.
  • Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional secara kesuluruhan, khususnya pasal tentang tanggung jawab pemerintah daerah (pasal 10 dan 11). Oleh sebab itu sangat dimungkinkan untuk dilakukan otonomisasi pendidikan, seperti halnya dilakukan oleh Amerika Serikat.
  • Urusan Pemerintahan Konkuren Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
  • Tentang Pemerintahan Daerah, khususnya pasal 11 ayat 1 dan Pasal 12 ayat 1 terkait dengan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar, khususnya Pendidikan. (nah ini yang perlu disadari bahwa dalam undang-undang otonomi daerah juga membuka peluang dilakukannya otonomisasi di bidang pendidikan secara luas)

BELAJAR DARI FINLANDIA

Sabagai pembading dan mendukung argumentasi saya untuk adanya otonomisasi kurikulum dalam skala kecil dan pendidikan dalam sakala yang lebi besar. Mari kita belajar intisarinya dari Negara Finlandia.

Saya ambil intisarinya dari New Nordic Schools yang didirikan di Finlandia pada Januari 2018 oleh Pia Jormalainen, Suzanne Perkowsky, dan Janne Jormalainen.

Bebrapa hal yang saya high light antara lain bahwa, di New Nordic Schools mengubah sistem pendidikan saat ini melalui Sistem Pendidikan Nordik Baru dan Layanan Pendidikan Nordik dengan tujuan memberikan solusi khusus yang mencakup semua bidang peningkatan sekolah untuk mendukung setiap sekolah dengan peninjauan mandiri, kolaborasi, inovasi, dan perencanaan pengembangan strategis. Kami membantu setiap sekolah mengubah pengajaran dan pembelajarannya, baik itu dilakukan secara online atau tatap muka.

Tag linenya mereka adalah "Sistem pendidikan saat ini di seluruh dunia didasarkan pada prinsip-prinsip produksi massal - mereka distandarisasi, ditentukan, dikendalikan oleh guru, dan siswa dipisahkan berdasarkan usia. 

Kita membutuhkan pendekatan baru untuk pendidikan -- pendekatan yang mempersiapkan siswa untuk masa depan yang tidak diketahui" Sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Sekolah Masa Depan Forum Ekonomi Dunia (2019), sistem pendidikan harus menyediakan metode pembelajaran interaktif yang mendorong pemikiran kritis dan individual siswa.

APA HEBATNYA SISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA?

Pertanyaan yang sering diajukan orang-orang kepada mereka adalah, apa hebatnya sistem pendidikan Finlandia? Pendidikan Finlandia telah menerima bagian pengakuan yang cukup fair di seluruh dunia karena menjadi yang 'terbaik'. Dalam beberapa tahun terakhir, Finlandia juga menjadi berita utama sebagai negara paling bahagia di dunia. 

Banyak yang bertanya - tanya mengapa dan bagaimana negara ini menjadi negara paling bahagia di dunia? Mereka percaya bahwa hal ini ini banyak berkaitan dengan sistem pendidikan mereka, dan bagaimana hal itu mewujudkan nilai-nilai yang tertanam di negara mereka untuk menjadi jujur, adil, bersahaja, dan mempercayai orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun