"Kenapa? Kan bisa bantu Kimaya?"
"Justru itu," Kimaya sendiri yang menjawab. "Aku ingin menang sesuai kemampuanku sendiri."
"Wah, profesional sekali nih sobit Kim ini," sahut Shana kagum. Dia sendiri ingin segera masuk ke klub itu.
Akhirnya Shana beruntung, Nishi memilihnya. Dia punya kamera dan suka fotografi walau amatiran. Tinggi dia juga cocok sebagai model pada umumnya. Tambahan rambutnya panjang, lebih dari sebahu jadi bisa direka bentuknya.
Sangat berbeda dengan aku, bisik Kimaya dalam hati. Dia tidak iri pada Shana, tapi dia tahu diri bahwa level cewek ideal sangat jauh antara Shana dan dirinya.
[lanjut ke Part 2] Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI