"Kenapa? Kan bisa bantu Kimaya?"
"Justru itu," Kimaya sendiri yang menjawab. "Aku ingin menang sesuai kemampuanku sendiri."
"Wah, profesional sekali nih sobit Kim ini," sahut Shana kagum. Dia sendiri ingin segera masuk ke klub itu.
Akhirnya Shana beruntung, Nishi memilihnya. Dia punya kamera dan suka fotografi walau amatiran. Tinggi dia juga cocok sebagai model pada umumnya. Tambahan rambutnya panjang, lebih dari sebahu jadi bisa direka bentuknya.
Sangat berbeda dengan aku, bisik Kimaya dalam hati. Dia tidak iri pada Shana, tapi dia tahu diri bahwa level cewek ideal sangat jauh antara Shana dan dirinya.
[lanjut ke Part 2] Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!