Mohon tunggu...
Usup
Usup Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Konten

Saya Usup, sebagai penulis atau novelis. Saya suka menulis dan kini saya aktif menulis, tergabung dari Getcraft sebagai marketplace, wadah bagi creator untuk memasarkan karyanya. Saya menulis tiga novel saat ini, dan tahun ini novel saya kembali terbit judulnya, #Inilahtantangankita Travel story

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Usup Promo Tour Online

10 November 2019   13:44 Diperbarui: 10 November 2019   14:01 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hallo semua!!!

Senang sekali kalian bisa berkunjung pada blog ini, sebagai acara dari promo yang akan lebih mengenalkan karya baruku. Pada kesempatan besar ini, aku buka opening ini dengan salah satu tamu saya seorang blogger yang telah menuliskan artikel singkat, pendapatnya akan novel yang telah kukirimkan padanya ( Ebook) kita akan membacanya. Kuperkenalkan, dia mahasiswa asal bandung, jurusannya sastrawan dan dia bercita-cita sebagai penerjemah bahasa inggris dan indonesia, dia suka traveling, makanan favoritnya salad buah, hehehe..... ini dia:

Hallo... saya Reihan mufadil, 26 tahun dari  bandung.

Saya menerima email usup beberapa minggu lalu, itu sebuah ebook novel ( inilah tantangan kita ) waaaaw.... aku bisa tersenyum lebih lama membaca cerita ini sampai tamat. Kuhabiskan dua hari saja, novel ini bercerita perjalanan beni dan lipa yang berpergian.  Cerita ini lebih tepatnya, petualangan - perjalanan. Aku sangat suka keromantisan beni dan lipa dari jarak jauh, mereka bisa menghadirkan itu hanya saling membalas chat. 

Aku sempat terbawa perasaan, ketika lipa mencemburui beni yang dibawa pergi mimik ke air terjun goa rang-reng. Aku bisa menyimpulkan, dari perjalanan mereka ini, ada benang merah yang kuat sekali, '' Kesabaran " jelas itu. Memang siapa sih yang sanggup pacaran tanpa ketemuan atau tatap muka, itu menyedihkan bro.  Aku tidak mau kayak cerita ini, kalau pacaran ya harus sama-samalah perginya, tapi... hehehe... seru juga kalau sesekali kayak cerita ini yah. 

Aku punya pacar, baru jadian dua bulan lalu waktu makan bakso tempat om baron, kalau di bandung pasti tau deh. Nah pacarku ini, kusuruh baca cerita ini, aku ingin pendapatnya, dia bilang '' Kalau bisa jangan, ini kan hanya cerita, '' artinya, dia tidak akan mau jauh jauh dari aku, hehehe.... kalau sudah sayang, ya susah. Jujur, kalian para pembaca, aku rekomend deh untuk baca cerita ini, nggak nyesel deh, apalagi kalau suka romance, waduuuh berat bro, ini romantis banget malah. Terimakasih. 

~*~

Terimakasih reihan, my friends.

Kembali lagi, aku usup. Oke.... aku punya sinopsis lengkap, dibaca disini 

usuppublish.blogspot.com

Petualangan yang seru akan membawa kita berpikir lebih baik, membawa imajinasi melayang dengan nada yang stabil. #Inilahtantangankita mencoba membawamu, untuk beralih ketempat lain, dimana tempat ini menunjukan keindahan alam. Romantis, bukan saja dihadirkan oleh sepasang kekasih, namun.... sepasang sahabat juga bisa. Aku lebih menebalkan dari sisi ini, oke.... baca  sebagiannya:

 ***

Mereka  saling membalas

Pesan di Whatsapp

Beni,

Aku melihat langit senja merah muda,

Begitu memukau batinku. Aku ingin memandanginya terus dari teras gedung kantorku, Lipa, kirimkan satu gambar kamu dimana sekarang!

Lalu sebuah gambar dikirmkan lipa yang berada dibali, pada disebuah gua yang terdapat anak tangga turun berubin batu.

Lipa, 

Kamu tau dimana itu? Itu menuju surga. Coba saja kebawah, pasti kamu menemukan pantai yang indah, surganya para surfer. Beni coba datang kesini, kapan kamu cuti? 

Beni, 

Minggu depan sebenarnya aku ingin menulis selama seminggu... 

Lipa, 

Jangan dulu dong, kita harus memulai tantangan yang berkesan.

Beni

Whaaaaatssss?

Lipa

Ya.... tantangan yang menggairahkan energi kita, 

Beni, 

Aku nggakngerti, tantangan macam apalipa? 

Lipa,

Minggu depan juga, aku menghabiskan waktu selama seminggu untuk pergi ke kelimantan timur, aku ingin merasakan alam disana, mengambil Foto yang banyak dan menghasilkan uang. Dan kamu bisa mencari pengalaman hidupmu di Bali, ini adalah sebuah tantangan!

Beni, 

Aku ingin kita bertemu, dan jika kamu kesini, aku menunggumu saja, 

Lipa, 

Tidak, kita harus bertukar tempat ben... kita akan banyak menceritakan macam hal tentang perjalanan kita. Kamu harus menghayati travelingmu, itu sudah tugasmu sebagai penulis konten, hehehe...... ambil tantangan ini atau pertemanan kita berakhir,

Beni, 

Oh tidak, kamu mengancamku?

Lipa, 

Dasar manja, pria lemah,

Beni, 

Okeeeee.....aku bukan pria manja.  baik, aku ambil tantangan ini, kita memulainya tanggal satu agustus,  bertepat tanggal cutiku,

Lipa, 

Wow.... oke, tanggal satu agustus,

Beni,

Satu agustus.

Novel Inilahtantangan kita

***

Aku juga menyelipan puisinya. Jadi dibuku ini memiliki puisi yang manis banget. Aku mau kalian menghayatinya, dari puisi ini, bersifat menyimpulkan dari isi buku ini:

~~~

#inilahtantangankita

Sebuah tantangan, 

Menjadi melodi indah dalam takdir kita

Menggambar hari dengan senyuman

Mengisi hati menabur kasih

Kasih tak terucap namun hati menyentuhnya

Perasaan meraba kepada dua insan yang tegar

Mengambil resiko dari tantangan

Tantangan itulah memberikan kedewasaan

Perjalanan itu menjadikan pembelajaran berharga

Dalam hidup yang melelahkan ini

Mungkin saatnya sejarah diukir, warna bersinar merekah

Setiap kita mengirimkan gambar

Inilah tantangan kita

~~~

HUUUUH..... capek tau nggak, hehehe.... biarkan aku bernafas sedikit oke!, hah.... hah.... hah.... Yeah, memang menulis ini lebih lelah apalagi aku harus pintar membuka promo ini, coba saja kalian ada depanku, mungkin aku perlu membacakan bukunya langsung depan kalian, hehehe.... apakah ini (Merangkum) oke... lanjutkan- 

Arti dari potongan cerita diatas, lipa ingin beni memiliki pengalaman seru dalam hidupnya, menikmati ketenangan berjalan sendiri tanpa melupakan lipa. Beni berusia 23 tahun dan lipa sama. Kesamaan sfat, ( penuh energi, mandiri dan suka keindahan alam) 

Potongan berikutnya, yuk simak lagi:

***

Penangkaran buaya tertitip

Pukul 10:00 Pagi 

Ditertitip, aku melihat banyak sekali buaya, gila, hampir semuanya buaya badas, buaya rawa. Bau lumpur bercampur dengan ketakutanku saat memerhatikan semua buaya-buaya itu dari luar kandang besi kawat tinggi bagai penjara manusia. Sebagian pengunjung berani memegang kawat besi kandang itu, tapi aku takut. Entah, takut sama diri sendiri serta sama mereka juga. Imajinasiku menerawang, seekor buaya menerjang para pengunjung yang memegang kawat besi kandang, dan jari-jemari mereka putus diterkam buaya, bahka besi itu hancur karena giginya buaya yang tajam sekali.  Tidak, itu hanya imajinasi. 

Aku masih merasa takut, sampai bergetar memegang kamera untuk memfoto. Saat ku zoom, tepat arah mata seekor buaya badas hitam yang benar-benar besar, atau rajanya mungkin, aku melihat seakan kesedihan dari buaya itu, matanya sayu serta tak selera untuk berenang di kolam kandang yang dipenuhi buaya lainnya, dia hanya dibawah pohon pelam, tiada reaksi apapun. 

Seorang bapak-bapak, penjaga kandang, melempar lima induk ayam potong dari atas kandang menggunakan tangga. Semua buaya langsung menerkam ganas ayam -- ayam itu yang sudah disembelih terdahulu, tapi tidak dengan buaya itu. Pengunjung lain, ramai  tertawa dan terkesan akan keganasan para predator merebut hidangannya, sampai air kolam dalam kandang terguncang-guncang. Aku menghampiri si penjaga kandang itu yang baru melempar ayam-ayam tadi, ia telah menuruni tangga kayu. '' Hei pak.... '' sapaku.

           '' Ya? '' bapak itu tersenyum heran padaku.

           '' Bapak lihat buaya yang ada dibawah pohon itu? '' kutunjuk sejenak dengan lengan kananku. '' Yang besar banget itu badannya, ''

           Bapak itupun mencoba memerhatikan buaya itu. '' Iya, kenapa memang dengan buaya badas itu?''

           Kuturunkan tanganku. ''Aku lihat dia kurang bersemangat, tidak seperti buaya lainnya, dia hanya diam bengong gitu, '' kutatap bapak ini, '' Jangan -- jangan dia sakit,''

          '' Haaaa... '' bapak ini menghela nafas. '' Dia baru saja terpisah dari anaknya, ''

          Keningku mengerut. '' Gimana ceritanya sampai buaya itu kehilangan anaknya pak? ''

          '' Anaknya baru saja kami pisahkan dari induknya, lantaran sakit, buaya itu juga perlu perawatan, ''

          '' Sekarang ada dimana anaknya? ''

          '' Di Sumatra beberapa hari yang lalu, ''

           '' Jauh sekali, memang disini tidak bisa ngobati ya pak? ''

          '' Saya kurang paham, yang jelas, anaknya sakit, dulu satu kandang sama induknya, ''

          Aku terdiam sejenak meratapi cerita ini sembari memandang iba buaya itu yang tidak bersemangat sekali. Aku mengerti, kontak batin antara anak buaya dan induknya sangat kuat, bukan saja disertai nafsu, namun kasih sayang walau datangnya dari seekor hewan pasti ada.

           '' Coba saja buaya tidak memangsa, pasti aku sudah masuk kedalam, '' kataku.

          Mata bapak ini membulat karena mendengar ucapanku. '' Walaupun buaya nggak memangsa, tetap pengunjung dilarang keras masuk, permisi... '' bapak itupun pergi sembari menggelengkan kepala.

           Memang aneh ucapanku? oh iya.... aku ambil foto saja, akupun segera memotret dengan kameraku yang selalu setia kukalungkan di leher. Sekedar masukan, kita sebagai photographer harus bisa merasakan energi atau aura setiap kali mengambil gambar, memotret bukan soal mengambil gambar saja, tapi, harus bisa dari gambar berbicara. Caranya dengan menyetuh pada momen yang menurut kita unik.

         Oke... beberapa gambar sudah kuambil, tapi aku masih kepengin berkeliling dipenangkaran ini bersama pengunjung lainnya, waaaah... rasanya aku masuk kedalam rumah hantu, gimana tidak, aku selalu sedikit takut, dan kadang merasa ada buaya mengikutiku setiap kali melangkah, sebab itu aku sering kali menengok kebelakang, hehehe.....

Sebuah fotoku dipenangkaran dan seekor induk buaya terkirim ke WA beni, centang dua berwarna biru.

Beni menulis,

Waaaaaw.....itu pacarmu ya? Keren juga, kamu harus berhati-hati, kulihat pacarmu punya mulut yang panjang sekali hahaha... 

Kubalas!

Dasar otak mesum, dia perempuan, apa kamu tau? dia baru saja terpisah dari anaknya, kamu memang sangat tega yah.... dasar.

Beni membalas,

Oh ya? Aduuuh... sorry deh, aku akan pukul mulutku dengan balok. 

Kubalas, 

Wkwkwkw lebay, sekarang tinggal kamu belum kirimkan fotomu

Beni membalas,

Okeee.... sekarang aku sudah naik motor, menuju uluwatu, kau lihat saja, akan kukirimkan fotoku. 

Waaah... ternyata dia mau ke uluwatu toh, tantangan ku dia jemput, baiklah kita lihat saja. Aku sambil senyum-senyum membaca pesannya, berdiri ditengah jalan.

Novel inilahtantangankita

~*~

 Gimana? seru bukan?! Lekaslah mengorder 'pesanku' hehehe..... 

Oke... itu saat lipa mengujungi tertitip. Masih banyak lagi destinasi yang dikunjungi lipa, mungkin itu harus didatangi, karena tantangan dari beni, lipa pun juga begitu, salah satunya padang-padang beach, ini di cuplikannya:

***

Beni,

Oh... panas sekali astaga, aku  berkendara dengan motor metik putih, dikepala pakai helm tanpa kaca pelindung, untung kukenakan kaca mata hitam, kalau tidak, bisa kebakar mata nih. Sekarang pukul 11 pagi. Di google maps, labuan sait atau 'Padang-Padang Beach, ' kisaran lima belas kilo lagi. Beberapa pegunungan telah kulewati, menelusuri pedesaan yang indah akan taman -- taman yang bersih dan alami. Hampir setiap rumah masyarakatnya di hiasi pura maupun patung ganesha yang berkalung kembang-kembang kuning. 

Memang benar budaya di desa ini amat menakjubkan, pada masa remaja, kakekku membawakan buku tentang bali, sampulnya seorang ibu-ibu tua berkebaya putih lagi membawa bebuahan yang disusun bagai piramid diatas kepalanya beralas piring lebar, aku membaca habis buku itu, isinya selalu menggambarkan keindahan ragam budaya bali, sampai kulinernya. Aku menjadi penasaran ditambah menonton film Eat pray love yang diperankan aktris 'Julia Roberts' menambah nafsuku untuk menginjak tanah bali, tapi sekarang mimpi itu jadi nyata, ini karena si photographer aneh itu, 'Lipa' awas saja nanti. Aku ketawa-tawa sendiri, kutingkatkan kecepatan bertambah  delapan puluh.

           '' Waaaah... itu laut, '' aku berkendara di atas pegunungan, melihat laut kebiruan artinya sudah dekat lagi. Sejenak aku berhenti, aku mengeluarkan hpku dari kantung celana depan, di google maps, kisaran dua kilo meter lagi, ah.... itu sudah sangat dekat. Aku tersenyum bahagia. Sepasang kekasih bule menaiki motor kecepatan santai melawan arus sembari membawa papan selancar, bule itu tersenyum padaku, aku membalasnya. Oke lanjutkan perjalanan kembali berkendara.

Sebuah pesan di whatsapp

Beni... ayah menyatakan untuk melanjutkan hidup lagi bersama tante marim, ayah mau mendatanginya keberau, kami mungkin menikah di sana, tidak besar-besar, hanya acara kecil-kecilan setelah meresmikan dikantor K'U'A, itu keputusan ayah, kamu mungkin tidak datangkan? Kita sudah lama tidak bertegur sapa, tapi ayah hanya ingin kasih tahu ini, pesan ini, penting. Hati -- hati nak dibali, ayah selalu berdoa untukmu walau kamu membeciku, jangan masalahkan lagi masalah lama kita, itu sudah usai beni, kita perlu membuka lembaran baru masing-masing, ayah mau kamu cepat mendapatkan jodohmu. 

          Ini sebuah pesan dari ayah, astaga, mengapa aku ingin menangis? Mengapa aku jadi sedikit sesak nafas? Tante marim adalah orang baik, tapi aku masih tidak bisa lupa akan sikap ayah kepada kehidupan aku dan mama dulu, karena dia, kami menjalani hidup cukup dramatis, membayar hutang yang ditingglkan ayah begitu saja. Ayah menipu keluarganya sendiri. Tepat di depan gapura 'Padang Padang Beach' aku membaca pesannya setelah memparkir motorku dilapangan parkir. Baiklah, lebih baik sekarang aku hilangkan dulu pikiran ini, aku harus segera masuk kedalam.

          '' Siang pak... '' aku menyapa dan berhenti depan loket untuk membeli karcis. '' Satu karcis pak, ''

          '' Darimana? '' bapak penjaga loket bertanya sambil tersenyum kecil.

          '' Oh.... saya dari kalimantan, '' senyumku lebar.

          Dia memerhantikan ranselku yang cukup tebal, '' Wow kalimantan, didalam apa isinya? Kamu tidak bawa orangutankan? ''

          Keningku mengerut, maksudnya apasih? kok tanya gitu.

          '' Hahahaha..... '' ia tertawa. ''  Canda mas, biasa... lagi galau, dari tadi nungguin kurir bawa nasi bungkus nggak datang-datang, aku curiga sudah dimakannya tadi dijalan, ''

          Aku tersenyum geli untuknya. '' Tasku isinya Cuma baju ma dompet. Kurir itu mungkin lagi kena macet kali, ''

          Manggut-manggut kepalanya, '' Semoga saja, berapa karcis? ''

          '' Satu saja, ''

          '' Lima ribu, '' ia memberikan karcis itu dari loket.

          Aku memberikan uang lima ribu sekaligus mengambil karcis itu. '' Makasih pak... ''

          '' Sama-sama. ''  Aku pergi dari depan loket.

          Kuturuni anak-anak tangga, ini bagai goa, aku masuk kedalam goa yang cukup gelap, dinding bebatuan yang besar, aku berhayal seakan ada kelelawar raksasa yang segera menerkamku. Semakin kebawah semakin pula terasa sempit jalannya, aku berhati-hati sekali, lantai tangga cukup licin. Tak lama aku keluar dari gua itu, astaga.... sekarang apa? Aku melihat suatu surga tersebunyi dibawah sana!

         Itulah padang-padang beach, yang dikelilingi tebing-tebing tinggi serta bebatuan besar di bibir pantai, amazing. Dari tengah tangga, aku tersenyum lebar karena takjub akan keindahan pantainya, airnya berwarna kehijauan muda, langitpun cukup cerah, oh.... indah sekali. Aku lekas menuruni tangga ini untuk mendekati bibir pantai. Pasirnya cukup lembut, warnanya sedikit keemasan. Saat aku berdiri dibibir pantai sontak gelombangnya yang kuat menghantam kakiku, ''Aaaah.... '' desahku ingin tertawa, wajahku terkena percikannya, kacamataku basah, segera kulepaskan dan menggantungnya di kaosku.  '' Waaaah... panas banget, '' gumamku, tapi tak apa, kamu mungkin akan melupakan rasa panas ini, kan untuk menikmati sesuatu yang keren butuh perjuangan juga kan? Aku sedikit menepi, Mengeluarkan ponselku dari saku depan, '' Saatnya selfie, '' aku selfie membelakangi batu besar dibibir pantai berjarak lima belas kaki dariku. Foto ini akan menjadi saksi, jika sudah di pantai ini. Segera kukirimkan ke lipa, si photographer aneh itu, heheheh....

Menulis pesan

Lihat foto itu, lipa, satu lagi tantangan dari kamu aku pecahkan, padang-padang beach memang luar biasa. Aku akan banyak mengingat tempat ini mungkin dibanding menyantap kuliner. Sekarang giliran kamu lipa, jangan menghindari tantangan ku untuk kamu, hehehe.... 

Lipa membalas,

Apaan? aku baca pesanmu sambil manyun, tau nggak, dibalikpapan apa-apa mahal, sekarang kamu mau buat tantangan lagi untukku? Siapa takut, tapi jangan membeli sesuatu oke. 

Kubalas,

Bukan itu dong, kamu harus menyusuri hutan mangrove dengan menaiki perahu yang disewakan disana. 

Lipa membalas,

Tenang saja, laksanakan pak.

Aku tertawa, '' Pak? dia pikir aku siapa? '' kemudian aku duduk dipasir pantai sembari bersandar pada batu setinggi tubuhku. Oh my godness, warna airnya sangat indah sekali, aku sudah beberapa kali memuji ini, habisnya bagaimana yah, aku pertama kalinya bisa melihat pantai seperti ini, secara langsung, apalagi banyak bule-bule wanita dengan tubuh yang elok menggunakan bikini, ada yang terbaring beralas kain berjemur, berenang, berselancar dan berfoto-foto.

Novel - inilahtantangankita

~*~

Jelas, aku menaruh harapan besar disetiap cerita yang kubuat. Kali ini, aku hanya ingi menghadirkan suasana yang lebih menyegarkan tanpa konflik panas yang berlebihan. Berbeda pada sebelum-sebelumnya, seperti ; Lita siguru culun, Kristalista, kedua novel ini mengandung unsur drama sekali, hanya secuil romancenya karena tujuankku memang drama full. 

Oke cuplikan terakhir simak ini yah pembaca yuuuhuuuuu......!

~*~

Lipa

Setelah melihat status dan membaca pesanmu, kini ada tantangan terakhir untukmu. Beni... jadi jangan mengira tantangan ini telah usai. Aku memikirkan tentang apa tantangan ini, mungkin suatu hal yang akan mengukir permainan yang kuimpikan.

           Kini aku berdiri dijembatan gantung kumala, ditengah-tengah dipenuhi gembok cinta seperti di paris. Jembatan ini menghubungkan antara kota pusat tenggarong dan pulau kumala nan cantik ditengah-tengah sungai mahakam. Angin disini cukup deras dan terik sinar mentari benar-benar terasa dikulit. Aku melangkah pelan tersenyum tipis, menikmati setiap detik yang terasa menyenangkan ini. Kudengar pulau kumala menyimpan rumah adat kutai, yaitu lamin, aku akan menuju kesana untuk merasakan seninya.

Sebuah pesan kutulis untuk beni di Whatsapp

Beni..... aku memberikan kamu waktu sampai sore, dilamin kumala, aku menunggumu. Jangan sampai terlambat, ini adalah tantangan yang harus kamu lakukan, hukumnya wajib, oke! Jangan banyak beralasan, laksanakan. 

Semoga kamu menepatinya, walau kamu belum berjanji. Aku turun dari jembatan, melangkah dijalan ubin batu yang panjang, menikmati pemandang taman dipenuhi pepohonan, paling banyak pohon tanjung bunganya putih kecil wangi. Tepat sekali, taman ini untuk menenangkan jiwa, kamu bisa berdiam diri dalam kesendirian dipondok -- pondok kecil kayu, sembari memandang sungai mahakam.

           Aku mulai mengenakan headset yang terhubung di ponselku, musik 'wright and wrong -- talk to you!' menguasai pendengaranku, sampai akhirnya tiba di rumah lamin. Ditaman terasnya, berjajar patung kayu yang dipahat dengan bentuk serupa. Rumah lamin itu, bagai panggung, memiliki kolong, serta ada berupa gambar batik kutai disepanjang badan rumah, sangat mengagumkan.

 ~*~

Baiklah, aku memilik satu tamu spesial pada promo ini, yang akan berbagi kisahnya, aku mendapatkan artikel dia di wikipedia, sengaja dia tidak bisa menuliskan artikelnya untukku tapi telah mengijinkan aku untuk merangkmu ceritanya, yeaaaaaaaah........ jujur ini tokoh international, dialah yang menyemangati aku untuk menulis, bukan aku saja semua insan, hehehe... langsung saja

Judy Blume 

Blume (lahir Judith Sussman ; 12 Februari 1938) adalah seorang penulis fiksi anak-anak dan dewasa muda Amerika (YA). Beberapa karyanya yang terkenal adalah Are You There God? It's Me, Margaret (1970), Tales of a Fourth Grade Nothing (1972), Deenie (1973), dan Blubber (1974). New Yorker menyebut buku-bukunya "jimat yang, untuk segmen signifikan dari populasi wanita Amerika, menandai peralihan dari masa kanak-kanak ke remaja."

Menerbitkan novel pertamanya pada tahun 1969, Blume adalah salah satu penulis pertama yang menulis novel YA tentang berbagai topik yang masih dianggap tabu termasuk masturbasi, menstruasi, seks remaja, kontrol kelahiran, dan kematian. Dia adalah katalisator untuk pergerakan topik kontroversial yang diungkapkan dalam literatur anak-anak dan / atau YA. Blume mengungkapkan bagaimana orang dewasa tidak jujur padanya tentang informasi yang dia bagikan dengan para pembacanya. Hal ini menyebabkan kritik dari individu dan kelompok yang ingin melihat bukunya dilarang. 

Kontroversi ini telah menyebabkan American Library Association (ALA) menyebut Blume sebagai salah satu penulis abad ke-21 yang paling sering ditantang.
Terlepas dari kritiknya, buku-buku Blume telah terjual lebih dari 82 juta kopi dan telah diterjemahkan ke dalam 32 bahasa. Dia telah memenangkan sejumlah penghargaan untuk tulisannya, termasuk ALA's Margaret A. Edwards Award untuk kontribusinya pada literatur dewasa muda. Dia diakui sebagai Perpustakaan Legenda Hidup Kongres dan dia dianugerahi medali National Book Foundation 2004 untuk kontribusi terhormat untuk surat-surat Amerika. (
mimirbook.com)

sumber foto newyorker
sumber foto newyorker
Saat ini judy blume membuka kelas untuk semua orang yang ingin belajar menemukan dirinya jadi penulis sejati dan mengerti akan artinya bertahan idalam kesulitan karena menuis akan terjebak dalam bertahan hidup.  Masterclass.com kamu bisa mulai mendaftar diri. Bahasa - English. 

Thanks madam, kamu adalah tokohku tercinta, love. 

Next Agenda

Usuppublihs.....

Proses

Aku sudah berjanji, ini adalah akan menjadi terakhir dari pertemuan kita, semoga kalian suka membaca ( Tingkatkan) oke - proses,

Hal pertaman adalah memikirkan, pada 2017 aku sempat stay di jakarta, sudah mulai memikirkan bagaimana aku bisa bertahan dalam tekanan ini, (Penulis) tidak ada yang bisa membantu selain kenekatanku, jadi aku terus membaca dan belajar menulis, waktu itu novel iren sudah terbit, tapi tidak mengangkat karir ini sama sekali, bisa di bilang, gagal. Aku mencoba lagi, sampai sekarang, tapi aku percaya, jika kita punya etika sebagai pelajar, kita kena terus mencari dan belajar, tidak mungkin kehabisan, kita harus terus haus. Haus akan sesuatu yang kita akan raih. 

Kedatangankku kebali untuk mencari sesuatu hal baru, merasakan kultur yang kental. Terbesitlah untuk membuat cerita bagus, oke " Roadtrip" tapi lebih romantis. Jadinya, inilahtantangan kita keluar pada november ini. Mengerjakan selama lima bulan, seorang diri, sampai jadi naskahnya aku terus mengoreksi jadi editor diri sendiri, itu cukup susah, biasanya dibantuin, ini tidak sama sekali. 

Perjalananku pada 2019 ini penuh dengan berpergian, aku sudah ke melak, kota bangun, bali, balikpapan, bontang dan daerah sekitar, semua itu bukan saja sekedar jalan-jalan, tapi mencari atau menangkap hal yang harus ditulis. Aku percaya, perjalanan ini menyaring ilmu yang lebih banyak lagi. Sebuah hal yang tadinya kita tidak tahu, jadi mengentahuinya, luar biasa sekali bukan?

Kali ini, editorku yang misterius, ingin berbagi tips, langsung saja, Om riki dari writing wardom - pengoreksi / si revisi artikel tempo

Tips Menulis!

By riki writing radom, dapur penerbitan artikel tempo. 

Tiga hal yang akan saya bagikan untuk kalian para pembaca di tour usup ini, terimakasih usup atas kesempatan ini, kamu bisa menjadi penulis terbaik, karena keaktifan yang selalu kokoh dibenakmu:

1 -  Membaca, Tiada cara lain lagi, selain hal itu, karena dari membaca kita tahu, etika dari menulis, typo, dan kekuatan, cerita fiksi dan non fiksi hampir sama, memiliki kekuatan. Dee lestari, penulis buku fenomenal 'supernova' mengatakan sama, membaca, itu cara ampuh untuk menulis. Membaca bukan saja tentang mencari tahu ataupun belajar, tapi mengumpulkan energi, energi itu lebih banyak macamnya, kamu akan bijak. Saya pernah mengatakan pada usup, tentang hal ini, saya tau bagaimana perjuangan usup, sebab saya pernah menulis artikel singkatnya padahal dia banyak mengirimkan artikel untuk saya tentang dirinya, mungkin ada 2000 kata lebih. 

2- Menulis apapun disetiap kesempatan, ini penting, menulis apapun yang terjadi disekitarmu, jangan takut salah, karena kamu hanya menulis untuk dirimu sendiri. 

3- Dengarkan musik yang memiliki seni, musik adalah terapi alami untuk merangsang otak berimajinasi, musik yang menyenangkan akan membawa kita melayang pada suasana bayangan yang hanya kita miliki. Contoh musisi dengan lagu berseni, ( Alexander rybak - Maher zain - Adam young ) Mengapa mereka? ketiga musisi ini contoh, disetiap lagunya, mengusung etnik dan daya imajinasi yang tinggi, dari segi video klip sama lirik. Bagi calon penulis saya sarankan. 

Oke itulah singkat dari saya, saya sangat terimakasih diberikan ruang disini sama sih Usup, hehehe... teman baik saya walau sesekali bertemu. 

Sukses kawan.

~~~~

Kembali pada usup!

Oh..... manis sekali, terimakasih kembali kawan. 

WAAAAAAAAW..... kita sudah dipenghujung, baiklah sebelum aku berpamitan ada beberapa kata untuk kalian

'' Kamu berhak memiliki satu bidang, yang kamu cintai sampai kamu tiada lagi,  bidang itu akan mengukirmu, satu saja namun dihayati, hidupkan dalam hatimu, alirkan bagai darahmu, biarkan berekspresi sebebas mungkin, bidang ini menjadi sahabatmu tak ternilai, '' aku sudah memilih, yaitu

 '' Novelis / penulis '' 

Saya usup, terimakasih atas waktunya, 

kunjungi sosial aktif saya di:

Instagram @usupwriters

Facebook @usupbook / usup

Twitter @usupwriters

Blog resmi usuppublish.blogspot.com

Oke.... komen kalian yang masuk di email, akan kubalas satu persatu. love.....

Terimakasih, salam literasi. 

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun