Manggut-manggut kepalanya, '' Semoga saja, berapa karcis? ''
     '' Satu saja, ''
     '' Lima ribu, '' ia memberikan karcis itu dari loket.
     Aku memberikan uang lima ribu sekaligus mengambil karcis itu. '' Makasih pak... ''
     '' Sama-sama. ''  Aku pergi dari depan loket.
     Kuturuni anak-anak tangga, ini bagai goa, aku masuk kedalam goa yang cukup gelap, dinding bebatuan yang besar, aku berhayal seakan ada kelelawar raksasa yang segera menerkamku. Semakin kebawah semakin pula terasa sempit jalannya, aku berhati-hati sekali, lantai tangga cukup licin. Tak lama aku keluar dari gua itu, astaga.... sekarang apa? Aku melihat suatu surga tersebunyi dibawah sana!
     Itulah padang-padang beach, yang dikelilingi tebing-tebing tinggi serta bebatuan besar di bibir pantai, amazing. Dari tengah tangga, aku tersenyum lebar karena takjub akan keindahan pantainya, airnya berwarna kehijauan muda, langitpun cukup cerah, oh.... indah sekali. Aku lekas menuruni tangga ini untuk mendekati bibir pantai. Pasirnya cukup lembut, warnanya sedikit keemasan. Saat aku berdiri dibibir pantai sontak gelombangnya yang kuat menghantam kakiku, ''Aaaah.... '' desahku ingin tertawa, wajahku terkena percikannya, kacamataku basah, segera kulepaskan dan menggantungnya di kaosku.  '' Waaaah... panas banget, '' gumamku, tapi tak apa, kamu mungkin akan melupakan rasa panas ini, kan untuk menikmati sesuatu yang keren butuh perjuangan juga kan? Aku sedikit menepi, Mengeluarkan ponselku dari saku depan, '' Saatnya selfie, '' aku selfie membelakangi batu besar dibibir pantai berjarak lima belas kaki dariku. Foto ini akan menjadi saksi, jika sudah di pantai ini. Segera kukirimkan ke lipa, si photographer aneh itu, heheheh....
Menulis pesan
Lihat foto itu, lipa, satu lagi tantangan dari kamu aku pecahkan, padang-padang beach memang luar biasa. Aku akan banyak mengingat tempat ini mungkin dibanding menyantap kuliner. Sekarang giliran kamu lipa, jangan menghindari tantangan ku untuk kamu, hehehe....Â
Lipa membalas,
Apaan? aku baca pesanmu sambil manyun, tau nggak, dibalikpapan apa-apa mahal, sekarang kamu mau buat tantangan lagi untukku? Siapa takut, tapi jangan membeli sesuatu oke.Â