"Alhamdulillah.... Syukurlah kalau begitu. Mungkin itu juga bagian dari akibat urat susah dia."
Kami merasa senang dan puas. Â Â
Surti yang diam sejak tadi tiba-tiba angkat bicara, "Nah semua senang, bukan? Bapak dan ibu akan lebih senang lagi, aku punya kejutan!"
"Ada kejutan apa Nak?" Istriku antusias.
"Sore ini, esok atau lusa, akan datang sebuah minibus baru warna merah marun datang dari arah selatan."
"Kok, bisa?" Aku juga penasaran.
"Kenapa tidak?! Baca, Â ini SMS-nya. Aku jadi pemenang undian mobil dari sebuah bank swasta ternama. Pajaknya sudah aku bayarkan ke nomor rekening yang tertera di sini."
"Alhamdulilah!" Â ucap istriku spontan memeluknya.Â
"Kamu memang pembawa keberuntungan Surti." Aku terbawa arus. Tapi mendadak aku curiga. "Bayar pajaknya?"
"Dua juta, Bapak."
"Pakai duit bapak yang disimpan di Quran?"