Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Warung di Tengah Hutan

13 Agustus 2024   22:26 Diperbarui: 13 Agustus 2024   22:27 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Betul, Pak. Gelap sekali selama perjalanan. Cuma terang sama lampu warung," balas Bambang.

"Warung?" tanya ketua kampung, roman mukanya seperti yang keheranan. "Warung yang mana?"

"Dari sini kira-kira satu jam perjalanan," jawab Bambang.

"Kalau dari sini setelah belokkan, Pak." Aku menambahkan, aku ingat sekali ada belokkan cukup tajam setelah meninggalkan warung tadi malam.

"Anda tidak salah?" tanya Pak Burhan lagi.

"Tidak, lah, Pak. Bahkan kami sempat berhenti untuk membeli air mineral," jelasku.

Pak Burhan terdiam. Beberapa jenak dia memandang wajahku, wajah Joko dan Bambang bergantian, lalu, "Kalian serius tadi malam mampir di warung itu?"

"Betul, Pak. Emangnya ada apa, Pak?" Aku merasa ada yang aneh dengan pertanyaan dan perubahan sikap Pak Burhan.

"Kalian tidak merasa ada yang aneh saat di warung itu?"

"Ya ada, sih. Kedua suami-istri penjaga warung itu sikapnya aneh, tidak bicara sedikitpun, dan tatapan matanya, seperti memandang yang jauh."

"Memang ada apa dengan warung itu, Pak?" Bambang jadi penasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun