Kakek tertawa menjawab pertanyaan Ahmad, "Kamu memang anak yang pintar. Coba kamu lihat ayat terakhir di al-Quran."
"Ayat terakhir, kek?"
"Iya, yang paling akhir. Coba kamu baca." Kakek kembali menyodorkan Al-Quran kepada Ahmad.
Setelah menerima Al-Quran, Ahmad membuka halaman bagian akhirnya. "Surat an-Nas, kek?"
"Baca terjemahnya saja," perintah kakek seraya mengangguk.
"Katakanlah, aku berlindung kepada Tuhan manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan setan yang bersembunyi, yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia." Ahmad mengalihkan pandangannya ke arah kakek setelah selesai membaca. Pandangannya seolah meminta penjelasan.
Kakek yang paham langsung berkata, "Sudah jelas, kan, di ayat terakhir disebutkan 'dari golongan jin dan manusia'. Jadi, ada setan dari golongan jin dan ada juga setan dari golongan manusia. Selama dia selalu menggoda manusia, maka dia disebut setan."
Ahmad mengangguk sebagai tanda mengerti apa yang dijelaskan kakek.
"Jadi ... kalau ada teman Umar yang menggoda waktu salat, berarti dia lagi jadi setan, ya?" tanya umar tiba-tiba.
Kakek tidak menjawab. Dia hanya tertawa dan mengacak-acak rambut Umar.
*****