"Tadi kakek sudah bilang, kan, selain manusia, Allah menciptakan malaikat dan jin. Apa itu malaikat nanti, lain waktu, akan kakek jelaskan. Sekarang, tentang jin. Sudah dikatakan juga bahwa jin itu makhluk gaib, tidak terlihat oleh manusia, tetapi dia sama dengan manusia mempunyai kewajiban untuk beribadah kepada Allah,
"Jadi jin juga sama dengan manusia. Ada jin yang taat kepada Allah dan disebut jin Muslim, dan ada yang tidak taat kepada Allah, disebut jin kafir.
"Iblis, yang tadi diusir oleh Allah dari surga itu, dia itu termasuk jin kafir. Dia dan keturunannya akan terus menggoda manusia supaya tidak taat kepada Allah. Nah, jin-jin keturunan iblis yang suka menggoda manusia itu disebut setan.
"Jadi, setan itu bukan nama makhluk. Setan itu gelar atau sebutan untuk yang suka menggoda manusia." Kakek menghela napas dan menatap wajah cucu-cucunya bergantian.
 "Jadi ... setan itu jin kafir, ya, kek?" tanya Ahmad, terlihat tatapannya masih terlihat penasaran.
"Betul, nak."
"Jadi ... kalau teman-teman Umar tadi salat sambil main-main, itu sebenarnya lagi diganggu jin kafir, ya, kek?" tanya Umar.
"Alaaah ... bukan teman-teman Umar, kek, Umar juga sama," celetuk Ahmad sambil tersenyum.
Umar hanya cemberut mendengarnya.
"Nah ... bener itu," jawab kakek. "Kita tidak bisa melihat setan, atau jin kafir, tapi mereka selalu berusaha menggoda kita, mereka selalu berusaha supaya kita tidak beribadah kepada Allah. Termasuk menggoda saat kita salat, supaya salat kita tidak sah."
"Kalau setan itu sebutan untuk yang suka menggoda manusia, apakah kalau manusia yang suka menggoda juga bisa disebut setan, kek?" tanya Ahmad.