"Betul ... betul saya, Pak. Tap ... tapi ... saya akan menjelaskan ...." Kalimatnya terpotong lagi.
"Maaf, Pak Jonan. Kami hanya ingin mengabarkan berita duka."
"Berita duka? Berita apa?" Ketakutan Jonan berganti rasa khawatir.
"Dengan berat hati saya ingin mengabarkan bahwa putra Bapak mengalami kecelakaan."
"Hendrik? Di mana kecelakaannya. Di mana sekarang anakku?"
"Dimohon tenang, Pak. Putra Bapak mengalami kecelakaan di jalan dekat kampusnya. Rupanya putra Bapak menjadi korban tabrak lari. Sekarang putra Bapak di rumah sakit."
"Tabrak lari?" pelan Jonan berkata hampir berbisik. Tiba-tiba terbayang tubuh Si Pengemudi sekuter yang ditabraknya, lalu semua gelap. Jonan tak sadarkan diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H