Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tabrak Lari

2 Desember 2020   12:33 Diperbarui: 2 Desember 2020   12:38 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Shutterstock

"Tamu siapa, Jen?"

"Polisi, Pak!"

Deg. Jawaban Jeny seolah palu godam yang menghantam dadanya. Jantungnya berdebar.

'Polisi? Mungkinkah ada yang melihat peristiwa tadi dan melaporkan ke polisi?' Keringat dingin mulai membasahi tubuh Jonan.

"Pak? Halo? Bagaimana, Pak. Apa saya suruh tamunya ke ruangan Bapak?" tanya Jeny setelah sekian lama Jonan terdiam.

"Ga usah, ga usah, biar saya saja yang menemui. Suruh menunggu saja di ruang tamu."

"Baik, Pak!"

***

Saat Jonan masuk, dua orang polisi yang telah menunggunya, berdiri.

"Maaf, Pak. Say ... saya bisa menjelaskan ...." Jonan berusaha menjelaskan tapi terpotong.

"Maaf, Pak. Ini benar dengan Bapak Jonan Suhartono?" tanya polisi yang berbadan agak gemuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun