"Oke, nanti bisa kita simpulkan"
Bu Tari, kembali menuju ke pintu, ia terlihat mengambil sesuatu.
"Julia, kamu maju kedepan!"
"Bu Tari baru masuk, kenapa sudah tahu nama kami?" Tanya Adiib
"Itu karena bu Tari cerdas bro. Sepertinya bu Tari mempelajari siapa kita sebulum masuk kesini" Gusti menjawab pertanyaan Adib
Beberapa siswa tertawa, seolah ini merupakan sebuah kelucuan yang harus ditertawakan.
"Kamu, memang cerdas Gusti. Dengan cepat kamu bisa memberi jawaban tepat pada Adib. Seperti balasan pantunmu ke Adib. Itu artinya kamu punya kecerdasaan verbal yang luar biasa" Bu Tari mendekat ke Adib dengan acungan jempolnya.
Para siswa saling memandang dan tersenym.
"Kembali ke Julia, silahkan tuang imajinasimu disini" BuTari menyodorkan kanvas berukuran 30x40 cm lengkap dengan pewarna dan kuas.
Sebuah lukisan natural hasil goresan Julia mendapat aplouse dari teman-teman.
"Tiga contoh nyata yang kalian lihat pagi ini adalah fakta bahwa kalian memiliki kecerdasan. Dan saya tahu Gita, kamu pandai menari, Rendi kamu jago basket itu artinya kalian memiliki kecerdasan motorik yang tinggi. Saya tahu, semua yang berada dikelas ini memiliki kecerdasan di bidangnya masing-masing. Jadi kesimpulan pagi ini adalah tidak ada siswa yang bodoh."