Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ketika Menjadi Wali Santri, Bagaimana Strategi Mendampingi Buah Hati Saat Tak Selalu di Sisi?

25 Maret 2022   00:35 Diperbarui: 25 Maret 2022   20:47 1447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi santri putra (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Sebagai catatan, si sulung tidak kami ijinkan menggunakan gadget secara sembarangan. Alhamdulillah dia sudah paham. Sebab hingga detik ini dia belum kami izinkan untuk memiliki Hp pribadi. Sehingga jika ada keperluan komunikasi dengan ustadz atau teman, memakai Hp kami, orang tuanya.

Si sulung tau, kami masih istiqomah memegang aturan penggunaan gadget di rumah, sehingga saat libur kepulangan dia tidak melayangkan protes atau keberatan. Alhamdulillah.

Jadi waktu yang digunakan betul-betul full time kami dampingi. Bermain bersama kedua adiknya, berbakti kepada orang tua, murajaah, istirahat, dan tiduuur.

Saat liburan tentu memberi peluang anak untuk mengungkapkan lebih banyak permintaan. Dengan dalih mumpung di rumah. Untuk sebagian hal yang sederhana barangkali tidak masalah. Namun kami lihat segi manfaatnya, kami menghindari hal yang berlebihan, jangan sampai berujung memanjakan.

Bagi kami ini perlu dilakukan, sebab jika kami melakukan aksi memanjakan apalagi secara berlebihan saat libur kepulangan, ketika saatnya kembali ke pondok dia akan lebih berat menyesuaikan.

Semua sesuai porsi dan kebutuhan, yang terpenting bisa diambil manfaatnya. Semisal, "Ibu aku mau jalan-jalan ya."

"Oke baiklah." Ini kami gunakan sebagai quality time bersama anggota keluarga secara lengkap.

"Mumpung Mamas pulang, kita naik kuda dekat rumah yuk."

Tak lupa selipkan pesan, untuk tetap gunakan waktu sebaik-baiknya. Sebab di pekan kedua sudah mulai ada setoran tahfidz secara online. Biasanya kami memberi kode kepadanya, "Mamas sudah besar silahkan atur waktu dengan baik ya."

Sehingga dia belajar bertanggung jawab atas tugas yang diberikan. Senantiasa mendahulukan kewajiban, bukan bersantai-santai namun kemrungsung (terburu-buru) kemudian.

Libur kepulangan saatnya kami gunakan pula untuk pendampingan secara full time. Berbicara dari hati ke hati. Kami pilih waktu yang tepat. Semisal saat kedua adiknya berangkat ke sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun