Keberadaan yang menepi kerap tak diperhatikan. Namun kehadiran batu kali tentu diharapkan. Menahan arus deras nan menghanyutkan. Menjadikan suasana sekitar menjadi lebih aman, tak membahayakan.
Manusia pun makhluk lainnya bisa dengan tenang menikmati keindahan semesta disekitarnya. Tanpa khawatirkan arus yang berbahaya. Berpijaklah pada batu kali. Dia tak kan melukai. Dan kondisi pun tetap aman terkendali.
***
Ya, begitulah kira-kira impian digambarkan. Meski terkadang jauh dari kenyataan. Pun tak semua impian dekat dengan titik pencapaian. Yakin keberadaan kita saat ini tentu lebih berharga ketimbang meraih impian yang tak mungkin dilakukan.
Lihatlah! Batu kali pun tetap merasa bahagia meski tak memiliki keberadaan yang istimewa. Namun justru keberadaan saat ini tentu memiliki makna tersendiri bagi kehidupan umat manusia.
Mimpi bisa saja ditaklukan. Namun tak semua mimpi akan jadi kenyataan.
Belajar dari filosofi batu kali. Menggapai mimpi tanpa menafikan usaha pun tetap menerima apa yang menjadi garis kehidupan. Meski keras, namun sesungguhnya tak sekeras apa yang terlihat pada catatan yang telah ditakdirkan Tuhan.
Niek~
Jogjakarta, 7 Juni 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H