Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menaklukan Serpihan Mimpi, Belajar dari Filosofi Batu Kali

7 Juni 2020   15:12 Diperbarui: 7 Juni 2020   15:13 2200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pixabay.com/jplenio

Keberadaan yang menepi kerap tak diperhatikan. Namun kehadiran batu kali tentu diharapkan. Menahan arus deras nan menghanyutkan. Menjadikan suasana sekitar menjadi lebih aman, tak membahayakan.

Manusia pun makhluk lainnya bisa dengan tenang menikmati keindahan semesta disekitarnya. Tanpa khawatirkan arus yang berbahaya. Berpijaklah pada batu kali. Dia tak kan melukai. Dan kondisi pun tetap aman terkendali.

***

Ya, begitulah kira-kira impian digambarkan. Meski terkadang jauh dari kenyataan. Pun tak semua impian dekat dengan titik pencapaian. Yakin keberadaan kita saat ini tentu lebih berharga ketimbang meraih impian yang tak mungkin dilakukan.

Lihatlah! Batu kali pun tetap merasa bahagia meski tak memiliki keberadaan yang istimewa. Namun justru keberadaan saat ini tentu memiliki makna tersendiri bagi kehidupan umat manusia.

Mimpi bisa saja ditaklukan. Namun tak semua mimpi akan jadi kenyataan.

Belajar dari filosofi batu kali. Menggapai mimpi tanpa menafikan usaha pun tetap menerima apa yang menjadi garis kehidupan. Meski keras, namun sesungguhnya tak sekeras apa yang terlihat pada catatan yang telah ditakdirkan Tuhan.

Niek~
Jogjakarta, 7 Juni 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun