Mohon tunggu...
una anshari
una anshari Mohon Tunggu... Freelancer - Melihat, Merasakan, Menulis dan Membagikan

Traveller yang selalu berharap dapat mengambil hikmah dalam perjalanan untuk ditulis dan disharekan. Berbagi itu indah :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masyarakat Badui dan Kesahajaan Al Farruq

20 April 2019   12:15 Diperbarui: 20 April 2019   12:19 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umar tertegun, merasa kasihan dengan para musafir ini.

"Kalau begitu, mau kah kau menerima bantuan ku? Aku akan memanggil wanita Madinah untuk membantu persalinan istrimu."

Sang Badui pun tersenyum cerah, "dengan senang hati, aku akan menerima bantuanmu."

Umar bin Khattab pun bergegas meninggalkan si Badui. Bukan mengetuk pintu pegawainya, bukan mengetuk pintu tabib ataupun bidan.

Melainkan, pulang ke rumahnya. 

Membangunkan sang istri yang pada saat itu ialah Ummu Kulsum bin Ali bin Abi Thalib.

"Wahai cucu Rasulullah, apakah kau mau mendapatkan pahala seorang muslimah yang hendak melahirkan tapi tidak ada seorang pun yang membantu."

Segera saja Ummu kulsum bin Ali menjawab, "tentu saja wahai suamiku."

Yang perlu diketahui disini, para Syiah,  hanya mengagungkan Ali Ra dan tidak mengakui sahabat nabi yang lain, tentu saja menganggap bahwa Anak Ali Ra, cucu Rasulullah tidak pernah ada yang menikah dengan Umar bin Khattab.

Maka, bergegaslah pasangan Khalifah dan istrinya, istilahnya Raja dan Ratu masa itu menembus malam untuk kembali ke kemah keluarga Badui. Kebetulan semua wanita pada masa ini memiliki kemampuan untuk menolong melahirkan.

Ringkas cerita, masuklah Ummu Kulsum membantu istri sang Badui. Sedangkan sang suami Umar bin Khattab kembali duduk dan berbincang dengan si Badui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun