Hujan mendadak turun. Aku segera menaiki sepeda gunungku dan bergegas meninggalkan tempat itu. Setelah bersepeda sejauh kira-kira 100 meter, hujan semakin lebat. Aku berhenti di depan Masjid Al-Yakin dan cepat-cepat turun dari sepeda. LAlu aku berteduh di teras Masjid AL-Yakin.
Adzan Zuhur berkumandang. Aku segera mengambil wudhu dan menunaikan salat Zuhur berjama'ah di Masjid Al-Yakin.Â
Beberapa menit berlalu. Aku sudah selesai salat Asar dan membaca dzikir petang. Hujan belum reda. Sungai di depan masjid meluap. Tetapi, airnya tidak sampai memasuki masjid karena lantai masjid lebih tinggi dari halaman masjid. Tiba-tiba dari arah barat banjir bandang datang. Â Ia menerjang jalan di depan masjid. Menerjang Warung Emak Endul. Pemilik Warung Emak pun menjerit histeris karena warungnya hanyut kena terjang banjir. Innalillahi wa inna ilaihi ro'jiun. Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami kembali.
Cerita 02
Bws, 260224
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H