Berdasarkan kebutuhan berat 477 kg berada pada table yang dipakai adalah data berat ternak 450 kg dan 500 kg .
- Â Mengetahui dulu kebutuhan BK sapi berat 477 kg dengan PBBH 0,75 kg / hari
- = 10 + Â x (10,8-10)
- = 10 + (0,54 x 0,8)
- = 10,43 kg
- Mengetahui dulu kebutuhan BK sapi berat 477 kg dengan PBBH 1,00 kg / hari
- Â Â Â Â Â = 10,8 + Â x (11-10,2)
- Â Â Â Â Â = 10,8 + (0,54 x 0,8)
- Â Â Â Â Â = 11,23 kg
- Kebutuhan BK sapi berat 477 kg dengan PBBH 0,9 kg/hari
- Â Â Â Â Â = 10 + Â x (11,23-10,43)
- Â Â Â Â Â = 10 + (0,6 x 0,8)
        = 10,48 kg
Jadi kebutuhan BK sapi dengan berat 477 kg dan PBBH 0,9 Kg/ hari adalah 10,48 kg BK
- Kualitas Gizi Pakan Tambahan
Kualitas gizi pakan tambahan sangat bervariasi, tergantung  bahan pakan penyusunnya. Kandungan gizi bahan pakan tambahan dapat diketahui melalui analisis bahan pakan, untuk mengetahui kandungan bahan kering, air, protein kasar, lemak kasar, karbohidrat, abu, Ca, P, BETN, sehingga disamping dituntut dapat menjelaskan kualitas gizi pakan tambahan juga harus mampu menganalisis kualitas gizi pakan tambahan. Untuk mengetahui berapa jumlah zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh diperlukan pengetahuan mengenai kualitas dan kuantitas zat-zat gizi tersebut. Menurut porsinya, masing-masing zat gizi tersebut dapat diketahui melalui suatu analisis proximat. Analisis proximat menyangkut analisis: kadar air, kadar abu, protein kasar, lemak kasar serta serat kasar.
a) Kadar Air
Banyaknya air yang terkandung dalam bahan pakan diketahui bila bahan pakan tersebut dipanaskan atau dikeringkan pada suhu 105C. Oleh karena itu, terjadi penguapan air maka ukuran berat dari bahan makanan tersebut menjadi berkurang. Bahan Pakan dipanaskan hingga ukuran beratnya tetap. Ukuran berat sebelum dipanaskan dikurangi sesudahnya adalah ukuran berat air.
b) Kadar Abu
Mineral dalam bahan pakan atau jaringan hewan ditentukan dengan membakar zat organik, dan kemudian menimbang sisanya yang disebut abu. Penentuan demikian menjelaskan mengenai zat khusus yang terdapat pada bahan pakan dan abunya dapat mengandung karbon yang berasal dari zat organik sebagai karbonat bila terdapat terlalu banyak zat mineral pembentuk hara. Abu hasil pembakaran dapat digunakan sebagai titik tolak untuk determinasi prosentase zat tertentu yang terdapat dalam bahan pakan.
c) Protein Kasar (PK)
Protein merupakan zat organic yang mengandung karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, sulfur serta fosfor. Zat tersebutmerupakan zat pakan utama, yang mengandung nitrogen, protein adalah essensial bagi kehidupan karena zat tersebut merupakan protoplasma aktif dalam semua sel hidup. Protein berfungsi sebagai zat pembangun dan pengganti sel yang rusak.
d) Lemak Kasar (LK)