Namun..
Pintu kapal ditutup.Terkunci dari dalam. Saya bingung, menoleh ke kanan dan ke kiri.Â
"Masih ada petugas tiket, mbak. Nanti juga akan dibuka kalau sudah selesai, tunggu saja dulu," seorang bapak memberitahu saya.
Ooh,saya baru ingat, harusnya kan saya membayar lagi untuk menyambung ke Manado.
Waduh, bagaimana ini?
Aslii..saya merasa takut saat itu, kalau-kalau nanti dianggap  penumpang gelap.
Tapi saya bisa apa? Mau masuk ke kapal gak bisa.
Jadi, dengan perasaan yang tidak karuan, saya berusaha tenang dalam diam..
Sembari menunggu pintu dibuka, saya duduk-duduk di dekat penjual minuman. Menghadap ke lautan lepas.
Nun jauh di sana tampak seakan laut tak berbatas.
Sungguh, betapa luas samudra, ciptaan Tuhan sang Maha Pencipta. Saya eolah hanya merupa setitik debu di bentang alam.