Untuk senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
Agar dapat sukses, setiap sekolah perlu melakukan proses secara sistematis dalam melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Konsep yang berlaku disini adalah siklus yang terdiri dari langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan rencana, pemeriksaan hasil pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.
Beberapa factor yang berpengaruh dan perlu dicermati yaitu:
Faktor kepemimpinan
Inisiatif upaya perbaikan kualitas secara berkesinambungan sepatutnya dimulai dari pihak pimpinan dimana mereka harus terlibat secara langsung dalam pelaksanaannya. Bila tanggung jawab tersebut didelegasikan kepada pihak lain (misalnya kepada pakar yang digaji) maka peluang terjadinya kegagalan sangat besar.
Faktor team
Organisasi perlu membentuk beberapa tim yang melibatkan semua karyawan. Untuk menunjang dan menumbuhkan kerja sama dalam tim, paling tidak ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, baik supervisor maupun karyawan harus memiliki pemahaman yang baik terhadap perannya masing-masing. Supervisor perlu mempelajari cara menjadi pelatih yang efektif, sedangkan karyawan perlu mempelajari cara menjadi anggota tim yang baik. Kedua, organisasi sekolah harus melakukan perubahan budaya supaya kerja sama tim tersebut dapat berhasil. Apabila kedua hal tersebut tidak dilakukan sebelum pembentukan tim, maka hanya akan timbul masalah, bukannya pemecahan masalah.
Faktor deployment
Ada organisasi sekolah yang mengembangkan kualitas tanpa secara berbarengan mengembangkan rencana untuk menyatukannya kedalam seluruh elemen organisasi sekolah ( misalnya operasi promosi, dan lain-lain). Seharusnya pengembangan inisiatif tersebut juga melibatkan para guru, karyawan, masyarakat orang tua murid, Â karena usaha itu meliputi pemikiran mengenai struktur, penghargaan, pengembangan keterampilan, Â dan kesadaran.
Faktor harapan yang tidak realistis
Bila hanya mengirim guru/karyawan untuk mengikuti suatu pelatihan selama beberapa hari, bukan berarti telah membentuk keterampilan mereka. Masih dibutuhkan waktu untuk mendidik, mengilhami dan membuat para guru/karyawan sadar akan pentingnya kualitas. Selain itu dibutuhkan waktu yang cukup lama pula untuk mengimplementasikan perubahan-perubahan proses baru, bahkan seringkali perubahan tersebut memakan waktu yang sangat lama untuk sampai terasa pengaruhnya terhadap peningkatan kualitas dengan kebutuhan mereka masing-masing (Richey,1968).