kau entah memesan apa. Aku memesan
Batu ditengah sungai terjal yang deras –
Kau entah memesan apa. Tapi kita berdua
Saja, duduk. Aku memesan rasa sakit
Yang tak putus dan nyaring lengkingnya,
Memesan rasa lapar yang asing itu.
(1989)
Puisi Di Restoran terdiri dari 2 bait saja tetapi makna setiap lariknya begitu dalam. Sebelumnya, Restoran sebagai tempat makan yang mewah di pusat kota. Biasanya hanya orang di kalangan atas yang terbiasa mengunjungi tempat tersebut. Umumnya Restoran menyajikan makanan dan minuman namun, berbeda dengan puisi di “Restoran” kali ini. Puisi Restoran kali ini menyajikan ilalang panjang dan bunga rumput seperti yang terdapat pada bait pertama larik kedua “kita berdua saja duduk aku memesan” “ilalang panjang dan bunga rumput”.
Pada larik pertama menjelaskan bahwa sosok “Aku” dalam puisi ini sedang berdua atau dapat dikatakan mereka sedang berkencan.