Mohon tunggu...
Uly Nihayatul Khusna
Uly Nihayatul Khusna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku ingin Mengenang Sapardi Djoko Damono dalam Sajak Kumpulan Puisi "Hujan Bulan Juni"

1 Januari 2024   15:10 Diperbarui: 1 Januari 2024   16:14 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku memesan batu ditengah sungai terjal yang deras

Aku memesan rasa sakit 

yang tak putus dan nyaring lengkingnya,

Penggunaan terjal, nyaring dan lengking dalam sajak di atas menggantikan kata seperti terjal yang artinya curam atau hampir tegak lurus. Nyaring artinya sama dengan suara keras atau lantang dan lengking berarti bunyi keras ataupun nyaring.

2. Gaya Bahasa

Aku memesan ilalang panjang dan bunga rumput kau entah memesan apa

Aku memesan batu di tengah sungai terjal yang deras

Sajak di atas menunjukkan penggunaan kiasan majas personifikasi. Majas personifikasi adalah kiasan yang menggambarkan benda mati seolah-olah mempunyai ciri-ciri sifat manusia. Melihat puisi di atas, kita dapat menemukan  personifikasi tuturan, karena  gaya bahasa yang digunakan mengandung makna yang dalam.  

3. Citraan. Pada sajak di atas terlihat menggambarkan seseorang yang tetap memilih bertahan pada rasa cintanya meski dia tahu hanya dirinya yang berjuang. Dapat disimpulkan pendapat-pendapat para ahli bahwa citraan atau pengimajian merupakan susunan kata yang dapat mengungkapkan gambaran atau perasaan yang dirasakan oleh penyair melalui imajinasi pembaca.

4. Tema. Ketika melihat puisi ini tema yang tergambarkan menceritakan dua orang yang sedang menjalin sebuah hubungan, namun hanya satu orang yang berjuang mempertahankan hubungannya.

5. Amanat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun