“Ih kau duluan yang cari gara-gara”
Kamipun masuk ke dalam restoran. Saat aku membuka pintu restoran ada seseorang yang mengejutkanku. Tiba-tiba saja jantungku berdegup sangat kencang, tanganku bergetar dan lemas. Aku hanya diam terpaku bediri di depan pintu masuk restoran.
“Sewon-i ? Ada apa ?”, tanya Baekhyun sambil menepuk pundakku.
“Aaaah tidak. Emm di... di.. dimana kita akan duduk ?”
“Emm aku ingin di tempat VIP saja.”
“Oh ya baiklah”
Aku masih terbayang sesosok orang yang aku lihat tadi di depan. Dia adalah Luhan.
“Kami pesan Shushi, Natto, Konjac, Terimakasih”, kata Baekhyun kepada pelayan yang datang.
“Baiklah”, kata pelayang datang pada kami sambil mencatat pesanan kami dan kemudian pergi dari ruangan VIP.
Dan aku baru sadar bahwa aku berada di ruangan VIP restoran ini. Dalam ruangan ini hanya ada kami berdua, dengan sofa krem yang empuk, beberapa majalah, dan sebuah televisi.
“Loh kita ada di ruang VIP ?! Baekhyun-a~ Tumben kamu makan di tempat yang sepi ? Hanya kita berdua lagi ? Biasanya kamu tidak ingin makan hanya karena tempatnya sepi, kamu makan sendiri, dan masih banyak alasan aneh lainnya.”