“Eomma~ jangan bilang begitu”, jawabnya dengan nada malu-malu.
“Benarkah ajumma ?”
“Panggil saja aku eomma, agar terlihat lebih akrab.”
“ahahahah ne eommanim”, jawabku dengan sedikit keraguan.
“Begitu juga enak didengar, saat pertama aku mendengar suara Sewon-i, aku tau kau pasti anak yang baik dan cantik.”
“Hhhhhhh ajumma~ eh eommnim bisa saja, terimasih”
“Luhan-ya apakah kau tidak ingin membuatkan minum untuknnya ?”
“Ah tidak usah eommanim, saya bisa membuat sendiri.”
“Ah tidak, biarkan Luhan yang membuatkannya untukmu, teh buatannya sangatlah enak, biarlah di yang membuatkannya untukmu. Kita berbincang saja disini”
“Baik eomma. Tunggu sebentar Sewon-i.”
“Ah nde. Kamsahamnida”, kataku sambil menganggukkan kepala ke arah Luhan oppa.