Mohon tunggu...
Muti'ah Firdausi Al 'Ulya
Muti'ah Firdausi Al 'Ulya Mohon Tunggu... -

Do everything you can do ! Then try something you can't do

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

More than Just Bestfriend

3 Januari 2017   05:37 Diperbarui: 3 Januari 2017   07:15 1441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ah begitu.. Mungkin kami tidak bertemu tadi, karena saya buru-buru. Kalau begitu saya pergi dulu ajumma, kamsahamnida.”

“Ah~, mengapa kau tidak menunggu Baekhyun saja disini ? Aku akan membuatkanmu chocomilk hangat , bagaimana ?”

“Aniyeo, tidak usah terimakasih ajumma. Aku akan menemui Baekhyun di Zico Radio saja.”

“Baiklah kalu begitu hati-hati di jalan.”

“Ne~ kamsahamnida ajumma.”

Ku lajukan mobilku secepat mungkin.

---------------------------------

Sesampainya di Zico Radio aku melihat mobil Baekhyun di tempat parkir. Aku berlari ke dalam gedung Zico Radio. Aku mencari ke tempat kami siaran, tapi aku tidak menemukannya. Kemudian seseorang mengatakan jika Baekhyun sedang di kantin. Akupun berlari secepat mungkin ke kantin.

Saat di kantin aku melihat Baekhyun sedang duduk sendiri. Entah mengapa aku sangat lega bisa melihat Baekhyun lagi. Aku menghampirinya, tapi tiba-tiba datang seorang yeoja duduk dihadapannya. Kuhentikan langkahku dan menyipitkan mataku untuk melihat wajah yeoja tersebut karena jarak kami yang jauh. Saat aku sadari ternyata yeoja itu Han Bora. Akupun mengabil ponsel dari dalam tas dan aku mencoba menelpon Baekhyun. Dari kejauhan aku melihat Baekhyun mengambil ponselnya dari dalam sakunya, tapi kemudian dia hanya meletakkan ponselnya di atas meja. Ku tutup teleponnya dan aku menelponnya kembali. Tapi lagi-lagi dia hanya mengambil ponselnya dan melihat layar ponselnya dan meletakkannya lagi dan berbincang kembali dengan Bora. Seketika aku tidak bisa berpikir positif saat itu, dan tiba-tiba saja dadaku serasa sesak dan ada sesuatu yang membuatku ingin meluapkan kemarahan, dan tiba-tiba aku tidak ingin melihat mereka berdua. Jadi aku pergi meninggalkan mereka.

Kubuka pintu mobil kemudian aku masuk dan membanting pintu mobil secara spontan. Tiba-tiba ponselku berdering. Saat aku akan mengangakat telepon, aku melihat wajahku di layar ponsel, tak kusadari aku meneteskan air mata. Ternyata Luhan oppa yang menelponku. Aku segera menghapus air mataku dan mengangakat telepon darinya.

“Yeoboseyo Luhan oppa. Ada apa ?”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun