"Aku gak mau jalan-jalan sama pariban jelek kayak kamu..."
Aduh, hampir saja Togi putus asa dan mengakhiri nafasnya di sebuah tali kolor (Hoho... Lebai). Saat pergi kuliah disempatkannya mampir membeli makanan untuk paribannya.
"Iban, aku bawa kue nich." Panggil Togi di depan pintu kamar Sondang. Sondang membuka pintu kamar.
"Enakan mana dari roti ganda?" Tanya Sondang langsung.
"Enakan ini." Kata Togi. Langsung bungkusan itu ditarik Sondang dan pintu pun tertutup. Togi hanya mengelus dada, dia maklum dulu yang tertindas adalah Sondang dan sekarang harus gantian dirinya sendiri yang tertindas.
***
Suatu malam, Mamak dan Bapak Togi mengajak Togi dan Sondang untuk berkumpul di ruang tamu. Togi dan SOndang pun mengikut saja.
"Aduh, Sondang seandainya kau jadi menantuku." Kata Bapak.
"Lha... Khan memang bakal jadi menantu bapak nanti." Sela Togi.
"Sondang mau, Amangboru. Cuman masak Sondang menikah sama Togi si pemalas ini? Kuliahnya sampe sekarang belum kelar-kelar. Sementara aku, jangankan S1. S2 aja aku udah lewati. Padahal dia... Aduh... Umurnya berapa cobaa..." Sondang menghitung jemari lentiknya. "Euy... 28.... Hhhhh...." Kata Sondang dengan hati yang mangkel.
"Aduh, Sondang. Jangan mendramatisir keadaan. Aku janji bakal kuliah baik-baik dan dapat kerja langsung ngajak kamu nikah." Bujuk Togi.