Mohon tunggu...
Uli Elysabet Pardede
Uli Elysabet Pardede Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Inspirasiku dalam menulis adalah lagu indah, orang yang keren perjuangannya, ketakutanku dan hal-hal remeh-temeh yang mungkin saja bisa dibesarkan atau dipentingkan… Tuing! blog : truepardede.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pariban!!! I Love You...

28 Agustus 2011   14:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:24 1661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Aku gak mau jalan-jalan sama pariban jelek kayak kamu..."

Aduh, hampir saja Togi putus asa dan mengakhiri nafasnya di sebuah tali kolor (Hoho... Lebai). Saat pergi kuliah disempatkannya mampir membeli makanan untuk paribannya.

"Iban, aku bawa kue nich." Panggil Togi di depan pintu kamar Sondang. Sondang membuka pintu kamar.

"Enakan mana dari roti ganda?" Tanya Sondang langsung.

"Enakan ini." Kata Togi. Langsung bungkusan itu ditarik Sondang dan pintu pun tertutup. Togi hanya mengelus dada, dia maklum dulu yang tertindas adalah Sondang dan sekarang harus gantian dirinya sendiri yang tertindas.

***

Suatu malam, Mamak dan Bapak Togi mengajak Togi dan Sondang untuk berkumpul di ruang tamu. Togi dan SOndang pun mengikut saja.

"Aduh, Sondang seandainya kau jadi menantuku." Kata Bapak.

"Lha... Khan memang bakal jadi menantu bapak nanti." Sela Togi.

"Sondang mau, Amangboru. Cuman masak Sondang menikah sama Togi si pemalas ini? Kuliahnya sampe sekarang belum kelar-kelar. Sementara aku, jangankan S1. S2 aja aku udah lewati. Padahal dia... Aduh... Umurnya berapa cobaa..." Sondang menghitung jemari lentiknya. "Euy... 28.... Hhhhh...." Kata Sondang dengan hati yang mangkel.

"Aduh, Sondang. Jangan mendramatisir keadaan. Aku janji bakal kuliah baik-baik dan dapat kerja langsung ngajak kamu nikah." Bujuk Togi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun