"Hehe, maaf. ABisnya kamu gemesin banget sich nanya kembang gula mulu," Sahlan menjulurkan lidahnya membuat Laura makin dongkol.
"Ih, gapapa kali," Goda Sahlan sambil menyikutnya. Laura terdiam dan pikirannya melayang kemana-mana.
"Abang," Katanya tiba-tiba.
"Yah," Sahlan kebingungan dan segera berhenti mengunyah kembang gulanya. Melihat lagi sorot mata Laura yang tiba-tiba serius.
"Gak terasa ternyata kita pacaran udah ada seminggu," (GUBRAAKK!!! Kayang udah setaon aja gayanya...)
"Trus?" Sahlan menunggu Laura bicara ke intinya.
"Jujur," Laura membaguskan posisi duduknya. "Aku merasa tidak terpaksa lagi mencintaimu. Kayaknya udah mulai kerasan dengan dikau abangku." Kata Laura tiba-tiba membuat Sahlan tersenyum lebar.
"Ahay! Abang seneng dengarnya," Sahlan lompat-lompat.
"Tapi..."
"Tapi apa, dek?" Sahlan mendengarkannya dengan hati-hati.
"Sebelum semua sudah terlanjur... Sebelum aku betul-betul sangat mencintaimu... Sebelum masalah menyapa hubungan kita.... Adek mau tanya sesuatu..." Kata Laura.