Mohon tunggu...
Uli Elysabet Pardede
Uli Elysabet Pardede Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Inspirasiku dalam menulis adalah lagu indah, orang yang keren perjuangannya, ketakutanku dan hal-hal remeh-temeh yang mungkin saja bisa dibesarkan atau dipentingkan… Tuing! blog : truepardede.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Beda Agama Bag. 6

25 Oktober 2011   19:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:30 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Hehe, maaf. ABisnya kamu gemesin banget sich nanya kembang gula mulu," Sahlan menjulurkan lidahnya membuat Laura makin dongkol.

"Ih, gapapa kali," Goda Sahlan sambil menyikutnya. Laura terdiam dan pikirannya melayang kemana-mana.

"Abang," Katanya tiba-tiba.

"Yah," Sahlan kebingungan dan segera berhenti mengunyah kembang gulanya. Melihat lagi sorot mata Laura yang tiba-tiba serius.

"Gak terasa ternyata kita pacaran udah ada seminggu," (GUBRAAKK!!! Kayang udah setaon aja gayanya...)

"Trus?" Sahlan menunggu Laura bicara ke intinya.

"Jujur," Laura membaguskan posisi duduknya. "Aku merasa tidak terpaksa lagi mencintaimu. Kayaknya udah mulai kerasan dengan dikau abangku." Kata Laura tiba-tiba membuat Sahlan tersenyum lebar.

"Ahay! Abang seneng dengarnya," Sahlan lompat-lompat.

"Tapi..."

"Tapi apa, dek?" Sahlan mendengarkannya dengan hati-hati.

"Sebelum semua sudah terlanjur... Sebelum aku betul-betul sangat mencintaimu... Sebelum masalah menyapa hubungan kita.... Adek mau tanya sesuatu..." Kata Laura.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun