"Aku senang bisa melihatmu tersenyum Din," Ucap Bagas. "Din, minggu ini aku akan pergi ke UK. Setelah pulang aku akan menikahimu." Lanjutnya sambil tersenyum. Entah mengapa aku merasa pedih mendengar berita ini. Aku hanya terdiam dan tak menjawab apapun.
"Din..." Panggil Bagas.
"Jangan pergi, aku tak ingin menunggu lama lagi."
"Aku janji akan segera pulang." Ucapnya tersenyum
"Jika kamu pergi berarti kamu memilih untuk mengakhiri hubungan kita." Ucapku yang terluka.
"Tapi Din, ini tugas besar dan aku tidak mungkin meninggalkannya, tunggu aku din." Ucapnya memohon.
"Aku tahu pilihanmu sekarang Bagas, maaf telah membuatmu merasa bimbang." Aku menghela nafas. Lalu pergi meninggalkan Bagas yang berusaha memohon untuk aku tidak pergi.
***
Sudah hampir dua bulan Rendy baru menghubungiku. Dia memintaku untuk bertemu di Kedai Ice Cream seperti biasanya. Senang rasanya. Yang aku tahu hari ini dia akan memberiku pengumuman penting. Entah apa itu. Bersama segelas Ice Cream Chocolate yang terkulum di mulutku. Kulihat sekeliling ruangan cantik ini lalu menerawang keluar jendela. Aku melihat Rendy melambaikan tangan dan tersenyum. Ah, aku rindu senyumu Rendy. Namun ada yang janggal, ada wanita yang mengikuti Rendy dibelakangnya.
"Hai Din..." Sapa Rendy.
"Loh kok kamu sama Dila adiku?" tanyaku. Dila tersenyum.