Nah setelah penjelasan ini anda bisa faham apa fungsi saraf bagi alam pikiran yaitu sebagai sarana berpikir dan bukan produsen seluruh kegiatan berpikir,bukan produsen ateisme,teisme atau ideologi atau filosofi apapun.
Maka orang berlaku kriminil itu bukan salah sarafnya tapi salah pikirannya, awalnya salah niat dan hasratnya,Karena neuron hanya sekedar reseptor serta penghantar bagi pikiran ketika hadir di dunia sadar biologis
Tapi karena materialist tak terima kalau causa primanya dari jiwa maka mereka bikin teori bahwa causa prima nya dari saraf (materi),mereka menganggap materi saraf yang memproduk pikiran,lalu lahir teori "pikiran produk materi otak"
Jadi bila kita runut dari awal maka geraknya pikiran atau "berpikir" itu stimulusnya dimulai dari sifat personal jiwa yang lalu memunculkan efek gelombang elektrik yang berfungsi sebagai vibrator yang membuat neuron bervibrasi,dimana fungsi neuron menghadirkan fenomena berpikir ke dunia sadar (secara) biologis,Artinya fungsi neuron itu sebagai reseptor-penerima dan bukan pencipta pikiran
Karena sebagaimana software dalam komputer itu bergerak berdasar Operating System maka yang namanya pikiran itu memiliki OS nya tersendiri,OS yang ada dalam jiwa dan mengendali alam pikiran adalah konstruksi yang dibentuk oleh gabungan karakter nurani-akal serta nafsu.Apapun yang diperlihatkan oleh pikiran dan perilaku manusia itu selalu memiliki ciri ciri karakter dari unsur unsur jiwa tersebut.Dan masing masing unsur jiwa memiliki karakter tersendiri seperti yang sering saya jelaskan.
........
Seorang rekan debat mengemukakan argument berikut ;
"Apa itu pikiran ? .... Ia abstraksi dari cara kerja otak dalam merespons informasi yang masuk ke otak dan memory yang bekerja mengolah informasi dengan aplikasi terinstal dan keluar produk / respon"
Nah biasanya penjelasan materialist perihal otak dan hubungannya dengan pikiran hanya sampai disana.Ia tak bicara lebih jauh misal soal peran niat,hasrat, kehendak atau fungsi akal budi yang mengendali pikiran.Narasi penjelasannya lebih fokus ke infrastruktur material otak,berbeda dengan penjelasan dualist yang selalu berimbang antara penjelasan yang bersifat fisik dan non fisik
Artinya,pikiran itu bahasannya kompleks .. tak bisa di frame sebatas "cara kerja otak", Narasi penjelasannya tak bisa disandarkan pada penjelasan neurosains tentang otak,Karena neurosains tidak bicara komprehensif tentang seluk beluk pikiran tapi bicara seluk beluk unsur saraf.
Bila pun bicara pikiran maka neurosains sangat membatasi,ketika bicara "cara kerja otak" dan menyinggung soal pikiran atau berpikir maka neurosains tidak masuk lebih ke dalam misal melibatkan banyak hal yang substansinya ada dalam jiwa seperti peran akal,unsur emosi, pertimbangan nurani,niat,hasrat, idealisme,filosofi,keyakinan,kebahagiaan dll yang semua itu bukan bentuk material saraf dan substansinya bukan hasil mekanisme kerja saraf tapi lahir dari hasrat hasrat dan pergumulan jiwa