Dalam metafisika-dunia agama akal diberi otoritas untuk membentuk konsep kebenaran tersendiri tanpa mutlak mesti bergantung pada input indera.Maka dalam metafisika kita mengenal konsep "kebenaran rasional".Mengapa ada konsep kebenaran rasional ?
Ya itu karena dalam metafisika-dunia agama,manusia mulai berhadapan dengan persoalan keilmuan yang lebih kompleks-mulai memikirkan hal hal yang sudah diluar pengalaman langsung dunia indera seperti saya sebut diatas.Ya logis lah kalau sudah nerhadapan dengan persoalan persoalan non fisik-non empris manusia mulai meninggalkan cara berpikir empirik yang mutlak bergantung pada input inderawi
Realitas itu multi dimensi,tidak semua dapat dialami secara indera maka itu manusia diberi akal sebagai pelapis keterbatasan indera sebagai bekal baginya untuk mengelabirasi beragam persoalan yang sudah bersifat metafisik yang jauh lebih kompleks ketimbang persoalan dunia fisika
.................
Artikel ke 4
KEBERADAAN TUHAN BAGAIMANA MENJELASKANNYA SECARA RASIO ?Â
Itulah pertanyaan seseorang yang bisa menjadi boomerang baginya bila ia merasa memiliki akal.Menurutnya akal atau rasionalitas itu untuk mengelola dunia fisik semisal mengorganisasikan ilmu pengetahuan tentang alam seperti membuat pengelompokkan planet planetÂ
(Terus hal non fisik-diluar dimensi fisik tidak boleh di elaborasi dengan akal ? Atau,Apa alasannya sehingga akal tak boleh menggumuli persoalan metafisik?)
Baik kita mulai dari dasar ;
Semua manusia diberi potensi akal,Tapi tidak semua bisa memanfaatkannya secara maksimal.Orang yang berprinsip "realitas adalah sebatas pengalaman indera" atau "tak ada realitas diluar pengalaman indera" maka otomatis akalnya akan tersandera di dunia fisik dan sulit mengelaborasi persoalan metafisika yang diluar dimensi fsik
Akal dengan indera itu berbeda baik wujud,kedudukan  maupun fungsi nya.Dalam agama kedudukan akal diatas indera karena dalam persoalan metafisika akal memiliki otoritas untuk merumuskan kebenaran tanpa mutlak mesti bergantung pada input inderawi yang terbatas
Dalam penjelasan kitab suci,Alqur an khususnya, sangat ditekankan kewajiban menggunakan akal bahkan ancaman bagi yang tak mau menggunakan akalnya.Dan manusia kelak akan dimintai pertanggung jawaban atas akal yang diberikan kepadanya. Dan binatang tidak akan diadili karena mereka tidak dikaruniai akal