Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mendalami Substansi Perdebatan MN dengan GG

20 Oktober 2024   21:29 Diperbarui: 20 Oktober 2024   21:58 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam metafisika-dunia agama akal diberi otoritas untuk membentuk konsep kebenaran tersendiri tanpa mutlak mesti bergantung pada input indera.Maka dalam metafisika kita mengenal konsep "kebenaran rasional".Mengapa ada konsep kebenaran rasional ?

Ya itu karena dalam metafisika-dunia agama,manusia mulai berhadapan dengan persoalan keilmuan yang lebih kompleks-mulai memikirkan hal hal yang sudah diluar pengalaman langsung dunia indera seperti saya sebut diatas.Ya logis lah kalau sudah nerhadapan dengan persoalan persoalan non fisik-non empris manusia mulai meninggalkan cara berpikir empirik yang mutlak bergantung pada input inderawi

Realitas itu multi dimensi,tidak semua dapat dialami secara indera maka itu manusia diberi akal sebagai pelapis keterbatasan indera sebagai bekal baginya untuk mengelabirasi beragam persoalan yang sudah bersifat metafisik yang jauh lebih kompleks ketimbang persoalan dunia fisika

.................
Artikel ke 4

KEBERADAAN TUHAN BAGAIMANA MENJELASKANNYA SECARA RASIO ? 

Itulah pertanyaan seseorang yang bisa menjadi boomerang baginya bila ia merasa memiliki akal.Menurutnya akal atau rasionalitas itu untuk mengelola dunia fisik semisal mengorganisasikan ilmu pengetahuan tentang alam seperti membuat pengelompokkan planet planet 

(Terus hal non fisik-diluar dimensi fisik tidak boleh di elaborasi dengan akal ? Atau,Apa alasannya sehingga akal tak boleh menggumuli persoalan metafisik?)

Baik kita mulai dari dasar ;

Semua manusia diberi potensi akal,Tapi tidak semua bisa memanfaatkannya secara maksimal.Orang yang berprinsip "realitas adalah sebatas pengalaman indera" atau "tak ada realitas diluar pengalaman indera" maka otomatis akalnya akan tersandera di dunia fisik dan sulit mengelaborasi persoalan metafisika yang diluar dimensi fsik

Akal dengan indera itu berbeda baik wujud,kedudukan  maupun fungsi nya.Dalam agama kedudukan akal diatas indera karena dalam persoalan metafisika akal memiliki otoritas untuk merumuskan kebenaran tanpa mutlak mesti bergantung pada input inderawi yang terbatas

Dalam penjelasan kitab suci,Alqur an khususnya, sangat ditekankan kewajiban menggunakan akal bahkan ancaman bagi yang tak mau menggunakan akalnya.Dan manusia kelak akan dimintai pertanggung jawaban atas akal yang diberikan kepadanya. Dan binatang tidak akan diadili karena mereka tidak dikaruniai akal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun