Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mendalami Substansi Perdebatan MN dengan GG

20 Oktober 2024   21:29 Diperbarui: 20 Oktober 2024   21:58 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


MENYIKAPI GURU GEMBUL ;
MENGAPA TUHAN TIDAK BISA TOTAL DI LOGIKA ?

Apakah harus berarti persoalan ketuhanan tidak masuk akal atau tidak ilmiah ?

Analoginya seperti ini ;

Nelayan sudah biasa memakai alat penangkap ikan semisal jaring pukat ketika mereka mencari ikan di laut.

Nah apakah alat tersebut  dapat menangkap keseluruhan ikan yang ada di laut ? Ya pasti tidak.Yang dapat mereka tangkap hanyalah sebagian kecil dari ikan yang ada di lautan.Tapi walau tidak bisa menangkap sebagian besar ikan di laut itu tidak membuat status jaring pukat sebagai alat pencari ikan di laut lenyap

Nah apa karena alat penangkap ikan itu tidak bisa menangkap keseluruhan ikan dilaut atau sebagian besarnya maka alat itu tak perlu di pakai menangkap ikan ?
Ya tentu sebagian nelayan masih akan menggunakan alat tersebut walau yang didapat hanya sebagian kecil dari ikan yang ada di laut

Begitu juga dengan akal ketika berhadapan dengan persoalan ketuhanan-keagamaan, ia berhadapan dengan persoalan yang tidak bisa seutuhnya-seluruhnya-100 persen di logika kan atau di rekonstruksi dengan cara berpikir akali.

Dan karenanya ateis sering menganggap agama "tak masuk akal".Itu karena ateis sering berpikir statis-kaku,kalau tak bisa menjelaskan Tuhan-agama keseluruhannya seperti manusia yang full 100 persen bisa menjelaskan mesin buatannya maka agama harus dianggap "tak masuk akal" katanya

Sebenarnya seperti tugas jaring pukat itu bukan menangkap keseluruhan ikan maka demikian pula tugas akal dalam wilayah agama itu terbatas dan dibatasi itu karena karakter akal manusia yang adalah terbatas.Maka itu dalam agama ada wahyu sebagai penjelasan atas sesuatu yang tidak bisa ditemukan oleh akal.Misal soal apa yang akan terjadi sesudah mati,apakah alam diciptakan,apakah alam akan mengalami akhir dlsb. itu hanya bisa di wahyukan-tak bisa dengan jalan mengolah akal

Apa karena tidak bisa merasionalkan atau meng ilmiahkan Tuhan serta agama secara keseluruhannya seperti merasionalkan sebuah teknologi mesin  lalu vonis Tuhan tidak masuk akal ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun