VIII. Exploitasi Semua Potensi untuk Menghasilkan KaryaBerkualitas “Made in Germany”
Jerman merupakan salah satu negara dengansumber daya alam yang sangat terbatas. Salah satu sumber devisa negara Jermanadalah dari industry teknologi berkualitasnya. Untuk mempertahankan posisi inimaka Jerman harus konsisten menghasilkan produk-produk teknologi berkualitas,mulai dari produk sederhana sampai produk yang rumit, Berbagai cara dilakukanuntuk mempertahankan kondisi ini, di mana peran pemerintah dan pendidikan,terutama tingkat universitas sangat diperlukan. Untuk itu negara Jerman selalumenciptakan kerjasama dan kondisi yang sangat kondusif antara berbagai pihakterkait, terutama dalam kerjasama berbagai riset sehingga bisa menghasilkanberagam teknologi baru berkualitas tinggi secara kontinyu.
Tidak hanya potensi dari dalam negeriJerman saja yang dimanfaatkan, namun juga potensi external. Negara Jermanadalah negara maju yang memberikan kemudahan dan subsidi pendidikan kepada paramahasiswa/mahasiswi dari dalam dan luar negeri, yang ingin menempuh studi diJerman. Sebenarnya ini adalahs strategi Pemerintah Jerman untuk juga menjaringdan memanfaatkan potensi external, di mana biasanya para pelajar dari luarJerman ini juga diharapkan bisa mengerjakan bagian-bagian tertentu dari risetbesar yang terkadang hanya diketahui secara utuh oleh professor di institutbersangkutan. Walaupun bagian-bagian dari riset utama dikerjakan oleh berbagaikalangan, baik warganegara Jermanataupun orang asing dari berbagai disiplin ilmu, namun produk teknologi yangdihasilkan tetap diproduksi di Jerman atau lisensi dari Jerman dan selanjutnyamenjadi sumber devisa negara melalui pemasaran secara global.
Berbeda dengan di Indonesia, di manajumlah kelulusan mahasiswa/mahasiswi perguruan tinggi dan nilai index prestasiadalah yang lebih utama, ssedangkan di Jerman lebih menitik-beratkan padapenciptaan suatu produk berkualitas dan bernilai jual tinggi di segala bidang.
Demikiantulisan ini. Sebenarnya banyak sekalipoint positif di negara Jerman yang belum diuraikan, tetapi point-point di atassudah bisa dijadikan pembanding dengan keadaan di Indonesia. Namun dari semua pointdi atas, ternyata masih sangat kurang penerapannya di Indonesia. Padahal sangatpenting untuk mensukseskan program “reformasimental”. Jika salah satu saja dari point di atas sudah dijalani dengansepenuh hati dan konsisten, tentunya akan mengubah mental orang Indonesiamenjadi lebih baik dan berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H