Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber] Bulan Mati di Hati Rheinara

14 November 2015   10:40 Diperbarui: 14 November 2015   11:22 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Rheinara..”

Akhirnya kau bersuara juga Gie.

Rasa pening itu menyeruak lagi. Tiba-tiba saja gelap. Aku kembali tak sadar.

***

Aku terjaga kedua kali dengan aroma minyak atsiri yang masih menyengat.

Ran masih seperti tadi, duduk di sampingku. Dengan cemas yang sama. Dan Gie, lelaki sialan itu, dimana dia?

“Dimana Gie?”

“Ia di balkon Rheinara. Aku panggil ya?”

Aku melambai tangan, tanda tak usah. “Bawa aku kesana Ran.” pintuku lemah.

“Berbaringlah, kau masih lemah. Kami akan menjagamu Rheinara.”

“Menjagaku? Kau sedang waras mengatakan itu Ran ?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun