Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cerita Bapak Saat Studi Magister

20 Januari 2024   19:09 Diperbarui: 20 Januari 2024   20:48 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bapak dengan caranya yang bersemangat melewati ini dalam dua tahun yang nyaris tanpa drama keluhan atau kelelahan.

Di sepanjang proses berkuliah, pencapaian berikutnya yang membuat kami semakin merasa tak bakal bisa menyaingi Bapak selamanya, adalah kemampuannya beradaptasi dengan tuntutan teknologi. 

Bapak saya adalah angkatan Baby Boomers. Namun kesediaannya membuka diri dan belajar pada kekinian menjadikannya berhasil menguasai mesin ketik hingga Personal Computer. Bapak yang dulu mengirim kabar kepada istrinya lewat layanan Telegram atau Surat Pos, bahkan memiliki email. 

Banyak dari tugas perkuliahannya diketik sendiri. Sesekali memang meminta bantuan diperiksa kerapiannya atau mendiskusikan ide dan strukturnya. Tulisan-tulisan Bapak yang langsung dan tegas adalah ciri khas yang saya sukai. 

Perlahan, seiring waktu, kesibukan, dan bertambahnya usia, Bapak akhirnya lulus. Pantas menyandang gelar magister Manajemen Pendidikan. 

Hampir bersamaan lulus dengan anak perempuan satu-satunya, adik nomor dua saya, yang menyelesaikan studi magister di Universitas Diponegoro, Semarang.

Pertanyaannya seketika berganti. Anak perempuannya adalah seorang dosen di Manokwari, Papua Barat. Dia akan kembali, mengajar dan dalam beberapa tahun di muka melanjutkan studi doktoral. Sedangkan Bapak dengan Magister Manajemen Pendidikan, mau ngapain?

Hidupnya tidak lagi berurusan dengan karir atau ambisi yang berhubungan dengan perebutan posisi tertentu di perusahaan negara.

"Saya melanjutkan S2 biar dapat ilmunya. Selain itu, ada cita-cita yang belum terwujud. Kampung ini juga tidak banyak berubah sejak saya tinggal merantau.."

Jadi, "Bapak maunya bagaimana?"

"Saya ingin mendirikan yayasan. Nanti dikelola keluarga kita, kamu, adik-adikmu, dan sepupu-sepupumu. Yayasan ini bergerak di bidang pendidikan dan pemberdayaan ekonomi. Saya ingin (yayasan) bisa membantu warga di kampung sini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun