Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Apa yang Dicari PSI dari Kaesang Pangarep?

26 September 2023   12:11 Diperbarui: 27 September 2023   17:18 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen Pertama Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI Pidato dihadapan kader, Senin (25/9/2023).(KOMPAS.com/Regi Pratasyah Vasudewa)

Jelas adanya, bagi penglihatan milenial di ujung jalan tak ada aspal semisal saya ini, mendapuk Kaesang Pangarep sebagai pemimpin paska-Giring adalah opsi yang paling masuk akal membagongkan (atau paling jalan buntu?). 

Why Giring, why? Sudah lupa bahwa:

Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya

(Laskar Pelangi)

Apakah saudara-saudari PSI yang kabarnya muda usia dan berjiwa gegap gempita sekalian sudah lelah? Sejauh mana Anda semua sudah berlari? Berlari ke mana wong Anda tidak pernah jauh-jauh dari telunjuk istana?

Baru juga 25 tahun sejak pemilu pertama Reformasi, saudara-saudari darah muda seperti lupa bahwa partai-partai produk Orde Baru memiliki dua kegagalan fundamental yang tidak juga diperbaiki di masa ini.

Pertama, gagal kaderisasi. Barang yang satu ini sudah terlalu sering dibicarakan. 

Di jantung kepemimpinan partai-partai ini, ruang perebutan hanyalah milik mereka yang kuat. Jika sebagaian dari yang kuat ini kalah, mereka akan membuat partai baru di mana mereka menjadi satu-satunya. 

Kekuasaan di negara demokratis selalu mensyaratkan sukses tapi partai-partai ini bahkan tak mampu melahirkan alternatif selain orang-orang kuat tajir melintir superambisius ini. 

Bagaimana mungkin terhadap nasib republik--lalu, kamu masih percaya adanya separasi golongan oposisi versus status quo di negeri ini? 

Kedua, representasi sosial yang otentik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun