Jelas adanya, bagi penglihatan milenial di ujung jalan tak ada aspal semisal saya ini, mendapuk Kaesang Pangarep sebagai pemimpin paska-Giring adalah opsi yang paling masuk akal membagongkan (atau paling jalan buntu?).Â
Why Giring, why? Sudah lupa bahwa:
Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya
(Laskar Pelangi)
Apakah saudara-saudari PSI yang kabarnya muda usia dan berjiwa gegap gempita sekalian sudah lelah? Sejauh mana Anda semua sudah berlari? Berlari ke mana wong Anda tidak pernah jauh-jauh dari telunjuk istana?
Baru juga 25 tahun sejak pemilu pertama Reformasi, saudara-saudari darah muda seperti lupa bahwa partai-partai produk Orde Baru memiliki dua kegagalan fundamental yang tidak juga diperbaiki di masa ini.
Pertama, gagal kaderisasi. Barang yang satu ini sudah terlalu sering dibicarakan.Â
Di jantung kepemimpinan partai-partai ini, ruang perebutan hanyalah milik mereka yang kuat. Jika sebagaian dari yang kuat ini kalah, mereka akan membuat partai baru di mana mereka menjadi satu-satunya.Â
Kekuasaan di negara demokratis selalu mensyaratkan sukses tapi partai-partai ini bahkan tak mampu melahirkan alternatif selain orang-orang kuat tajir melintir superambisius ini.Â
Bagaimana mungkin terhadap nasib republik--lalu, kamu masih percaya adanya separasi golongan oposisi versus status quo di negeri ini?Â
Kedua, representasi sosial yang otentik.Â