Dibanding Conte dan Allegri yang superior di dalam negeri, Sarri lebih baik di level ini walaupun sebatas juara liga klub kelas dua.Â
Sebab itu juga, kita boleh curiga jika Sarri mungkin bukan pilihan paling atas dari target pelatih yang diberi mandat melewati periode awal transisi.Â
Selain itu, pemberitaan media massa yang berkembang selama masa transfernya ke Juventus lebih sering menyoroti kemungkinan Pep Guardiola yang mengambilalih masa transisi. Â Kalau bukan Pep, maka Klopp atau Pochettino. Tapi lelaki mantan bankir ini, bagaimanapun, adalah seorang Italia dengan ide-ide segar yang perlu diuji. Seperti kata-kata Don Capello pada pembuka di atas.
Bersamaan ini, rasanya Serie A membutuhkan wakil yang kembali memainkan sepakbola menyerang untuk mencapai level tertinggi elite Eropa.
So, dengan segala rupa keamatiran pikiran dan pengamatan ini, mari berikan waktu untuk menjadi itu kepada Sarriball. Â Kepada filosofi, mimpi dan cerita-cerita.Â
Kepada sepakbola yang menyenangkan di tengah kompetisi yang menjadikan piala sebagai berhala pencapaiannya.
***Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H